Page 16 - PROBLEMATIKA REMAJA DAN KELUARGA
P. 16
dipertahankan. Bila segala sesuatunya berlangsung dengan baik, maka si anak didik
akan memperoleh suasana kehangatan didalam kehidupannya di sekolah. Hubungan
denngan guru yang akrab akan menumbuhkan sikap positif terhadap sekolah,
10
khususnya sikap menghargai otoritas guru.
Sekolah adalah sebuah tempat menyemai calon – calon ilmuan maupun
tenaga terampil terdidik, yang siap membangun masyarakat dan bangsanya. Sadar
dengan tugasnya, maka tugas sekolah menyediakan proses pembelajaran yang
berkualitas, denan harapan dapat menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil,
berakhlak.
Oleh karena itu diharapkan sekolah dapat menggiatkan konsep edukasi
syari’ah dan mengembangkan wawasan keislaman yang utuh dan menyeluruh
sehingga terpola sebagai sebuah system pemenuhan kebutuhan yang seimbang
antara jasmania, naluriah sebagai bagian dari potensi insaniah dan nilai ajaran Islam
dan pada akhirnya menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif dan tertata
dengan nilai – nilai agama. Memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyalurkan bakat dan kretifitas, juga dapat menjadi solusi terhindarnya mereka ke
dalam pergaulan bebas. Seperti kegiatan – kegiatan olah raga, seni dan
ekstrakurikuler lainnya.
Imam al–Ghazali, al–Nahlawy, al-Abrasyi, al-Kailany, al-Qurasyi menyatakan
bahwa seorang guru harus mempelajari kehidupan psikis (tabiat, minat, kebiasaan,
perasaan dan kemampuan) peserta didik selaras dengan masa perkembangannya
sehingga dalam menyajikan pelajaran akan tepat pada sasarannya; dan tanggap
terhadap berbagai kondisi dan perkembangan kehidupan modern yang dapat
mempengaruhi sikap, pola pikir dan tingka laku peserta didik, serta mampu mencari
11
solusi yang bersifat Islami dalam menghadapi masalah tersebut.
10 Jurnal Pendidikan dan Psikologi, Pendidikan Akhlak dan Perkembangan Jiwa Anak (No.
II,Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum Direktorat Jenderal Pembinaan
11 Drs. Muhaimin, M.A., et.al. op. Cit. h. 116
16