Page 58 - PEMBINAAN PROFESI
P. 58
Pembinaan Profesi
8. MENGENAL KITAB HUKUM KANONIK
1. PENDAHULUAN
Bapa Suci Yohanes XXIII, pada tanggal 25 Januari 1959 mengumumkan pada Konsili Vatikan
II yang tengah berlangsung, bahwa pada saat yang sama akan mengadakan revisi Kitab Hukum
Kanonik yang telah berlaku semenjak tahun 1917. Namun kenyataannya penyusunan Kitab
Hukum Kanonik baru dapat dimulai secara intensif sejak tanggal 8 Desember 1965, yang
selesai pada tanggal 25 Januari 1983.
Mengapa Bapa Paus Yohanes XXIII merasa perlu mengadakan revisi Kitab Hukum Kanonik?
Jawabannya ada pada isi kitab itu sendiri, namun secara garis besar dapat dikatakan bahwa
umat beriman membutuhkan oegangan dalam memperbaiki situasi kehidupan kristiani menuju
kesejahteraan hidup. Kitab Hukum Kanonik memang merupakan suatu pegangan, karena
Gereja merupakan suatu ikatan yang sangat solider, sosial dan nampak nyata di dalam
kehidupan. Gereja sangat kentara struktur organisasinya, bentuk hierarkinya dalam
menunaikan tugas yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Tugas dan pola pelaksanaannya
secara keseluruhan tercantum di dalam Kitab Hukum Kanonik. Kitab Hukum Kanonik ini
berlaku untuk Gereja Katolik di seluruh dunia, oleh karena itu setiap Konferensi Uskup
mempunyai tugas khusus untuk menyesuaikan ketentuan khusus dengan ketentuan setempat.
Dalam kata sambutan peresmian berlakunya Kitab Hukum Kanonik, Bapa Paus Yohanes
Paulus II:
Ubi societas, ubi ius. Gereja adalah perpaduan unsur ilahi dan duniawi sekaligus. Gereja
membutuhkan hukum, namun Kitab Hukum sama sekali tidak bertujuan untuk menggantikan
iman, rahmat, karisma-karisma dan terlebih-lebih cinta kasih dalam kehidupan Gereja atau
kaum beriman kristiani. Sebaliknya Kitab Hukum bertujuan terutama untuk menumbuhkan
ketertiban yang sedemikain rupa dalam masyarakat gerejawi, yang memberikan tempat utama
kepada cinta, rahmat dan karisma-karisma, namun sekaligus ia memudahkan perkembangan
yang teratur dari semuanya itu baik dalam kehidupan masyarakat gerejawi maupun dalam
kehidupan tiap-tiap orang yang termasuk di dalamnya (Sacrae Disciplinae Leges)
2. KITAB HUKUM KANONIK
Kanon-kanon Kitab Hukum ini berlaku hanya untuk Gereja Latin (Kan 1). Pada umumnya
Kitab Hukum tidak menentukan tatacara yang harus ditepati dalam perayaan-perayaan
liturgis; karena itu undang-undang liturgis yang berlaku sekarang tetap mempunyai kekuatan
hukum, kecuali kalau ada yang bertentangan dengan kanon-kanon Kitab Hukum ini (Kan 2).
Demikian awal ketentuan dari Kitab Hukum Kanonik yang secara garis besar terdiri dari 7
(tujuh) Buku masing-masing:
BUKU I Norma-norma umum
BUKU II Umat Allah
BUKU III Tugas Gereja Mengajar
BUKU IV Tugas Gereja Mengkuduskan
BUKU V Harta Benda Gereja
BUKU VI Sanksi-Sanksi Dalam Gereja
BUKU VII Hukum Acara
Masing-masing Buku dibagi dalam Judul, Judul ke dalam Bab dan Bab ke dalam Artikel, tetapi
ada juga Buku yang dibagi ke dalam Bagian lalu Judul, ada pula dari bagian ke Seksi selaras
dengan kepentingannya. Secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
225