Page 205 - DUMMY BUKU KPU
P. 205

Tindak  lanjut dari  masukan  masyarakat atau  Panwascam kemudian
        ditindaklanjuti  dengan  mengundang  KPPS  yang  bersangkutan  untuk
        dimintai  klarifikasi  terhadap  bukti-bukti  dari  masukan  masyarakat.
        Proses  klarifikasi  menjadi  bagian  dari  mekanisme  untuk  melakukan
        tindakan/proses berikutnya.  Dari klarifikasi tersebut ada yang terbukti
        kemudian mengundurkan diri ada yang tidak terbukti. Sehingga proses
        penanganan berbeda-beda tergantung kasus masing-masing.
               Kemudian  ada KPPS yang dinyatakan TMS  karena pasangan
        telah menjadi  Pengawas TPS (PTPS) sehingga sesuai dengan regulasi
        maka dinyatakan tidak memenuhi persyaratan sebagai KPPS. Beberapa
        KPPS yang pasangannya sebagai PTPS memilih mundur, mengalah  dan
        membiarkan  pasangannya terus bekerja .  Padahal penetapan KPPS pada
                                              25
        tanggal 7  November  sedangkan penetapan PTPS pada 11 November
        2020. Artinya jika dilihat dari keseluruhan  jadwal pembentukan KPPS
        dan  PTPS lebih  dulu  KPPS,  logikanya  jika ada yang mundur   karena
        TMS  adalah  pihak  PTPS karena pasangan yang bersangkutan sudah
        mendaftar dan ditetapkan sebagai KPPS.  Menurut PPS, ada penyelesain
        secara kekeluargaan sehingga PPS tidak bisa melakukan intevensi.  Yang
        bersangkutan menyepakati  sendiri siapa yang harus mundur sebagai
        penyelenggara.


               Saat ada  KPPS yang mundur, berhubung rata-rata dalam semua
        TPS tidak ada pendaftar lebih dari 7 orang, maka mekanisme penggantian
        KPPS  dilakukan KPU dengan kerjasama dengan  lembaga pendidikan,
        profesi atau Perguruan Tinggi.







        25   Salah  satu  persyaratan  badan  adhock  adalah    tidak  berada  dalam  ikatan
        perkawinan  suami/istri,  yaitu:  antara  sesama  anggota  PPK,  PPS,  dan  KPPS;
        antara anggota PPK, PPS, dan KPPS dengan anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU
        Kabupaten/Kota; antara anggota PPK, PPS, dan KPPS dengan anggota Bawaslu,
        Bawaslu  Provinsi,  Panwas  Kabupaten/Kota,  Panwas  Kecamatan,  dan  PPL;
        atau antara anggota PPK, PPS, dan KPPS dengan anggota Dewan Kehormatan
        Penyelenggara Pemilihan Umum


 Meneguhkan Kedaulatan Pemilih               Pandemi Tak Halangi Partisipasi  205
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210