Page 210 - DUMMY BUKU KPU
P. 210

Pada akhirnya Dinkes bersedia menambah jadwal pelayanan  sampai
        hari esuk (Selasa 8 Desember) tetapi tetap jam 7-11 WIB karena petugas
        sudah memakai baju hazmats dari jam 7 sampai jam 11 pasti sangat
        panas dan tidak nyaman sehingga di minta pengertian KPPS, Trantib.

        Hal ini dilematis, di satu sisi KPU bisa memahami kondisi petugas yang
        stanby selama 4 jam tetapi di sisi lainnya akan menyulitkan KPPS yang
        tidak bisa hadir di jam pelayanan tersebut. Sementara esok hari adalah
        hari  terakir pelaksanan  rapid  tes. Pada  akhirnya KPU  menyiapkan
        skenario untuk bisa melakukan rapid tes di luar Puskesmas jika ada yang
        terlewatkan terlayani setelah jadwal. Yakni dengan menyiapkan rapid
        tes di klinik kesehatan yang relatif tidak terbatas sampai jam 11.00.


               Paginya  sehari  jelang  pemungutan  suara,  upaya  memastikan
        KPPS dan Trantib hadir ikut rapid tes dilakukan KPU bersama PPK dengan
        menunggu peserta rapid tes dari 4 Desa  datang ke Puskesmas. Sementara
        itu PPS menjemput KPPS dan Trantib bergantian. Jadi PPS  atau sekretariat
        PPS mengantar KPPS dan Trantib ke Puskesmas kemudian KPU dan PPK
        menunggu di Puskesmas. Demikan terus dilakukan sampai peserta hadir.
        Sementara itu dari proses negoisasi dengan Puskesmas pada akhirnya
        bersedia melayani hingga  mendekati jam 13 dimana usai sudah rapid
        tes dilakukan. Meskipun masih tersisa KPPS yang tidak bersedia rapid
        tes  (  konsekwensinya  tidak  bertugas  di  hari  H)  tetapi  secara  umum
        upaya  jemput  bola  berhasil  dilakukan.  Bahkan  KPPS  dan  Trantib  dari
        salah satu TPS  yang sedianya mau mundur semua membatalkan niatnya
        dan mengikuti rapid  tes kemudian bertugas di hari H. Pendekatan yang
        dilakukan PPS mampu menyakinkan KPPS dan Trantib untuk bersedia
        menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

        Di Antara Pekerjaan dan  Komitmen Sebagai KPPS
               Sebagai kabupaten yang sedang berkembang, tercatat ada 881
        perusahaan berdasarkan kategori kecil, sedang dan besar pada tahun
        2011-2018.  Sejak  tahun  1980-an  industri  pengolahan  di  Sukoharjo
        menjadi  motor penggerak  perekonomian.  Pada masa Orde Baru


 Meneguhkan Kedaulatan Pemilih
         210
                 Pandemi Tak Halangi Partisipasi
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215