Page 218 - DUMMY BUKU KPU
P. 218
orang banyak. Tapi karena penjelasan yang diberikan oleh rekan-rekan
lainnya bahwa Pilkada nanti dilaksanakan dengan protokol kesehatan
yang ketat makanya hati ini jadi yakin untuk melangkah mendaftar
menjadi KPPS. Dan tentunya hal ini kami komunikasikan dengan
perusahaan tempat kami bekerja. Bukan materi yang menjadi tujuan
utama kami meski tidak bisa dipungkiri juga bahwa imbalan materi bisa
mnejadi penambah semangat kami. Perasaan bangga dan mempunyai
manfaat buat masyarakat sekitarlah lebih banyak membuat saya nyakin
menjadi KPPS. Dan akhirnya alhamdulillah semua proses kerja sebagai
KPPS bisa saya laksanakan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Dan juga sampai saat ini kondisi saya juga baik dan sehat tanpa gejala
sakit apapaun. Semoga apa yang telah saya lakukan bisa menjadi amal
kebaikan bangsa dan negara.” ( B/ 30 th/ KPPS Desa Kepuh Kecamatan
Nguter)
Pendapat yang sama disampaikan PPS, KPPS dari beberapa desa di
kecamatan lain.
“Saya tidak takut tertular Covid-19, karena saya selalu menerapkan
protokol kesehatan dalam kehidupan sehari hari. Beruntung saya tidak
terpapar Covid-19 pasca pilkada, seandainya saja saya terpapar pasca
pilkada ini, yang saya lakukan tetap mengikuti prosedur kesehatan yaitu
dengan isolasi mandiri ataupun isolasi dirumah sehat Covid19.”
(Sutrisno/ 47 th/ PPS desa Karangwuni Kecamatan Polokarto)
“Yang membuat saya tetap menjadi penyelenggara adalah saya
memahami tugas pokok dan fungsi sebagai penyelenggara KPU.
Saya wajib menjadi penyelenggara yang lebih profesional, cerdas,
berintegritas dan profesional dibandingkan dengan peserta. Tidak
ada kata tidak, karna saya tersaring dari seleksi yang ketat. UU, PKPU,
Peraturan Bawaslu dan Peraturan DKPP.
Mengapa saya tidak takut terjangkit Corona ? Jika saya mematuhi
protokol kesehatan melakukan apa yang selalu di anjurkan dan selalu
menjaga imun tubuh agar tetap baik kenapa harus takut. Makan yang
Meneguhkan Kedaulatan Pemilih
218
Pandemi Tak Halangi Partisipasi