Page 35 - DUMMY BUKU KPU
P. 35

Partisipasi  pemilih  dalam  Pilkada  Langsung  bisa  dikatakan
        memiliki  positioning  yang  krusial,  diperhitungkan,  hal  ini  disebabkan
        sebuah pemerintahan yang dihasilkan oleh pemilihan akan berdampak
        secara  politis  terhadap  legitimasi  karena  faktor  partisipasi  publik.
        Partisipasi pemilih menandakan jika pemilih benar-benar menginginkan
        pemimpinnya  sehingga  mengunakan  hak  politiknya  untuk  memilih.
        Jika    tingkat  partisipasi  pada  sebuah  Pilkada  sangatlah  rendah  atau
        kurang dari setengah jumlah  total pemilih,  bisa  dikatakan kurangnya
        legitimasi kepala daerah yang terpilih atau kurangnya representasi dari
        masyarakat.    Legitimasi  pemerintah  akan  lebih  kuat  jika  prosentase
        pemilih  mengunakan  hak pilihnya besar.  Dalam  konteks  keterkaitan
        antara partisipasi dan legitimasi, Pilkada yang memiliki legitimasi tinggi
        dapat mewujudkan tujuan pemilihan itu sendiri.

               Secara normatif, baik Pemilu maupun Pilkada memiliki beberapa
        tujuan  diantaranya  adalah:  mewujudkan  integrasi  nasional  (national
        integration); menghasilkan pemerintahan efektif (effective government);
        menciptakan kontrol  atas pemerintahan yang bertanggung jawab
        (control of government); serta membangun keterwakilan politik (political
        representativeness).  Sedangkan  efektifitas  pemerintahan  dicirikan
        oleh kepercayaan dan tingkat pengakuan yang tinggi dari masyarakat;
        dan  memiliki kinerja baik dan capaian pembangunan riil; terciptanya
        penegakan  hukum;  serta  mampu  menjalankan  fungsi  legislasi  secara
        produktif (Hertanto, 2017).
               Partisipasi  pemilih  pada  pemilihan  Bupati  Sukoharjo  tahun
        2000    mencapai  angka  72,68    %  lima  tahun  berikutnya  yakni    tahun
        2005  mengalami  penurunan    sebesar  6,49%  yakni  pada  angka  65,83
        % dan sedikit mengalami kenaikan sebesar 0,36% pada pilbup 5 tahun
        berikutnya di tahun 2015 sebanyak  66,19  %. Jika melihat pada semua
        pemilihan, partisipasi pemilih Pemilu 2019 untuk Pilpres sebesar 82,25
        persen, sementara untuk Pileg (DPRRI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten)
        sebesar 82,02 persen dan pemilu DPD tercatat 82,07 persen. Partisipasi
        masyarakat meningkat sebesar 5,43 persen jika dibandingkan dengan
        Pemilu 2014  lalu  yakni Pemilu Anggota DPR,  DPD dan DPRD Tahun


 Meneguhkan Kedaulatan Pemilih               Pandemi Tak Halangi Partisipasi  35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40