Page 37 - DUMMY BUKU KPU
P. 37

Pemilihan  Serentak Tahun 2019 lalu dengan angka partisipasi
        tertinggi  sepanjang  sejarah  kepemiluan  di  Sukoharjo  yakni  sebesar
        82,25  tentu bukanlah hal yang mudah untuk mencapainya.  Menilik dari
        partisipasi sepanjang pemilihan Bupati 3 kali sebelumnya  dan melihat
        target  angka  partisipasi  nasional  pada  Pilkada  Serentak  Tahun  2020
        yakni 77,50%, maka patokan angka partisipasi pada Pemilihan Bupati
        Sukoharjo sebesar 78% sudah realistis. Melebihi   angka partisipasi  pada
        pemilihan bupati sebelumnya dan tentu juga melebihi target partisipasi
        nasional 77,50%.


               Upaya untuk mendorong  partisipasi pemilih dilakukan dengan
        mengidentifikasi  kebutuhan  sosialisasi  kelompok  masyarakat  setelah
        melakukan evaluasi pada Pemilihan Serentak 2019 yang beberapa bulan
        usai  dilalui.  Berdasarkan  pengalaman  KPU  Sukoharjo  pada  pemilihan
        tahun 2019, masyarakat memang butuh di sapa secara langsung dan tidak
        langsung. Jika menilik  kembali metode sosialisasi KPU Sukoharjo pada
        pemilihan saat itu lebih banyak menyapa masyarakat secara langsung  dari
        berbagai komunitas seperti pemula, mahasiswa, perempuan,disabilitas,
        pekerja dan kelompok masyarakat lainnya. Selain sosialisasi lewat media
        sosial  juga bekerjasama  dengan Relawan Demokrasi/Relasi.  Sebagai
        gerakan  sosial  untuk  meningkatkan  partisipasi  dan  kualitas  pemilih,
        program Relasi melibatkan peran serta masyarakat yang seluas-luasnya
        dari berbagai komunitas  dengan menempatkan mereka sebagai pelopor
        demokrasi.    Keberadaan  Relawan  Demokrasi  (Relasi)  cukup  signifikan
        dalam ikut mendorong meningkatnya partisipasi masyarakat. Berperan
        dalam menyebarluaskan informasi-informasi mengenai pemilu maupun
        pendidikan politik bagi warga.

               Relawan Demokrasi di  Sukoharjo  melibatkan 11  basis  pemilih
        strategis yaitu  basis  keluarga, basis  pemilih  pemula, basis  pemilih
        muda, basis  pemilih  perempuan, basis  penyandang disabilitas,  basis
        pemilih berkebutuhan khusus, basis kaum marginal, basis komunitas,
        basis  keagamaan, basis  warga internet dan basis  relawan demokrasi.
        Pelopor-pelopor  demokrasi  dibentuk  di  setiap  basis  yang  kemudian


 Meneguhkan Kedaulatan Pemilih               Pandemi Tak Halangi Partisipasi  37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42