Page 2 - tess ujicoba
P. 2

A.  JUDUL PENELITIAN

                        Pengembangan Bahan Ajar Elektrnonik Berbasis Masalah pada Materi Barisan


                        dan  Deret  Fase  E  untuk  Memfasilitasi  Kecakapan  Pemecahan  Masalah

                        Matematis

                        B.  LATAR BELAKANG MASALAH


                               Menurut  Keputusan  Kepala  Badan  Standar,  Kurikulum,  dan  Asesmen

                        Pendidikan  Kemendikbudristek  No.33  Tahun  2022  tentang  capaian  pembelajaran


                        pada kurikulum merdeka memuat lima kecakapan yang harus dimiliki siswa dalam

                        pembelajaran  matematika,  yaitu  penalaran  dan  pembuktian  matematis,  pemecahan


                        masalah  matematis,  komunikasi  matematis,  representasi  matematis  dan  koneksi

                        matematis.  Syafri  (2017)  juga  mengemukakan  bahwa  kemampuan  matematis  yang


                        harus  dimiliki  siswa  dalam  pembelajaran  matematika  adalah  penalaran  matematis,

                        komunikasi  matematis,  pemecahan  masalah  matematis,  pemahaman  konsep,


                        pemahaman matematis,  berpikir  kreatif dan  berpikir  kritis.  Berdasarkan  yang  telah

                        dipaparkan  sebelumnya,  salah  satu  kecakapan  yang  harus  dimiliki  siswa  dalam

                        pembelajaran matematika adalah kecakapan pemecahan masalah matematis.


                               Menurut  Polya  dalam  (Purba  &  Lubis,  2021)  bahwa  pemecahan  masalah

                        merupakan  usaha  mencari  jalan  keluar  dari  suatu  kesulitan  guna  mencapai  suatu


                        tujuan  yang  tidak  segera  bisa  dicapai.  Krulik  dan  Rudnik  dalam  (Hendriana  dkk.,

                        2017)  menyatakan  bahwa  pemecahan  masalah  merupakan  proses  dimana  individu


                        menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah diperoleh untuk

                        menyelesaikan  masalah  pada  situasi  yang  belum  dikenalnya.  Hal  ini  menunjukkan

                        bahwa pemecahan masalah dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk




                                                                                                         1
   1   2   3   4   5   6   7