Page 64 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 64

“Ini adalah kepercayaan ayah, aku harus  bisa!”

          gumam Andi dalam hati.  perlahan  kakinya  melangkah
          memasuki ruang  uji  keterampilan. Sejurus kemudian
          Andi mulai menunjukkan aksinya. Dari luar, Totok yang

          mengantarkannya, menikmati suara tepukan kendang
          Andi. Iramanya rampak, sesekali lentur dan lembut, tetapi

          tegas, sungguh  bisa dirasakan  wirasa  dan wiramanya.
          Setelah itu iramanya hilang sehingga senyap. Tepukan
          kendangnya berhenti seperti detak jantung yang tiba-tiba

          hilang. Dag dig dug iramanya berpindah ke dada Totok. Ia
          was-was dengan keputusan tim penyeleksi yang mungkin
          menilai Andi kurang sehingga tidak lolos seleksi. Namun,

          rasa itu segera hilang setelah melihat Andi keluar ruang
          uji keterampilan dengan wajah ceria penuh senyum
          kemenangan.


                 “Gimana?”


                 “Gimana apanya, Om?”

                 “Ya hasil ujiannya.”


                 Andi tertawa setengah lepas. Ia sengaja membuat
          penasaran Totok. Sambil berjalan, sesekali Andi

          memperhatikan wajah Totok.

                 “Pengin tahu  hasilnya, Om?” Andi masih

          melanjutkan lagi tertawanya.




              54
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69