Page 66 - 8731_Andisipengendangcilik
P. 66

“Kamu takut atau menyesal?” Andi menggelengkan

          kepala, tetapi wajahnya tampak sedih. Sekarang justru
          Totok yang merasa bersalah telah mengancamnya.


                 “Bukan  gitu,  Om.  Besok  Andi  tidak  akan  datang
          melihat pengumuman di sini, tetapi dilihat saja melalui
          laman sekolah di internet. Hahahahahahaha.” Totok segera

          mencibir dan menghadiahkan pukulan  di pundak Andi.
          Bukan maksud Totok berbuat kasar, tetapi  sebaliknya

          karena Totok bangga dengan apa yang dilakukan Andi.

                 Dua  minggu  setelah  proses  seleksi  masuk  SMK

          khusus kesenian, nama Andi tampak jelas tertera pada
          daftar nama peserta didik baru yang diterima. Semua
          anggota keluarga melihatnya layaknya sedang  nonton

          bareng  siaran  langsung  sepak  bola.  Sayangnya, layar
          monitor gawai yang digunakan tidak lebih dari empat
          inci  sehingga mereka berebut dan berdesak-desakan.

          Pak Sarjo yang memegang gawai sontak terjungkal dari
          kursinya. Aggota keluarga lain bukannya merasa bersalah
          atau sedih, justru malah menertawakannya.





                                    Tamat.











              56
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70