Page 45 - Buku Ajar High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
P. 45
Buku Ajar High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Dimana :
I 0 = Intensitas sinar datang
I T = Intensitas sinar yang diteruskan
L = panjang sel
c = kosentrasi analit
k = konstanta ekstingsi Molar analit untuk panjang
gelombang tertentu UV
atau
sehingga
Dari persamaan diatas terlihat bahwa sensitivitas detector
ditentukan oleh besarnya koefisien ekstingsi molar analit
pada panjang gelombang yang digunakan. Sehingga
kosentrasi minimum yang masih bisa dideteksi (LOD)
dapat berubah sesuai dengan panjang gelombang sumber
sinar yang digunakan. Sensitivitas detector juga
ditentukan oleh panjang sel yang digunakan. Tetapi
penambahan panjang sel tidak bisa dilakukan untuk
meningkatkan sensitivitas, karena sel yang panjang akan
berakibat terjadinya pelebaran puncak yang berlebihan
sehingga akan menurunkan resolusi.
Ada 2 tipe detektor UV-Vis yang dapat digunakan yaitu :
a) Detektor Fixed Wavelength
Detektor ini terdiri dari sel silinder kecil (dengan volume
2 – 10 uL) yang dilewati oleh aliran eluent dari kolom.
Sinar UV melewati sel dan jatuh pada sensor UV photo
elektrik. Panjang gelombang cahaya tergantung pada
jenis lampu yang digunakan. Tersedia beberapa jenis
lampu yang dapat memberikan sinar UV pada panjang
gelombang 210 - 280 nm. Sumber sinar yang paling
popular adalah lampu uap mercury, karena lampu uap
mercury dapat memancarkan sinar dengan panjang
gelombang dimana banyak analit dapat dianalisis pada
panjang gelombang tersebut. Fixed Wavelength adalah
detektor yang relative murah harganya dimana detector
ini beroperasi pada satu panjang gelombang tertentu
dengan intensitas sinar yang sangat tinggi sehingga
41