Page 7 - Kolaborasi dengan OKI, Badan POM Dukung Pengembangan Obat dan Vaksin COVID-19 di Negara-Negara OKI_Neat
P. 7

melakukan  pengawasan  obat  dan  makanan,  meningkatkan  ketersediaan  obat  dan
               vaksin, serta mendukung kemandirian dalam produksi dan penyediaannya di negara
               anggota OKI yang membutuhkan.

               Salah satunya melalui Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular dalam
               bentuk  sharing  knowledge  and  experience  di  bidang  obat  dan  vaksin.  Posisi
               Indonesia sebagai Center of Excellence (CoE) di bidang vaksin dan produk biologi di
               antara  negara  anggota  OKI  memiliki  peran  kepemimpinan  yang  penting  untuk
               mendorong  kerja  sama  strategis  di  bidang  obat.  Khususnya  untuk  mendukung
               ketersediaan dan kemandirian (self-reliance) dalam pemenuhan kebutuhan obat dan
               vaksin yang aman, bermutu, berkhasiat, dan terjangkau bagi negara anggota OKI.

               Isu  kemandirian  dan  akses  terhadap  obat  dan  vaksin  saat  ini  menjadi  isu  yang
               sangat penting. Terlebih di tengah masa pandemi Covid-19, yang sejak ditetapkan
               sebagai  pandemi  global  pada  11  Maret  2020  lalu  telah  memengaruhi  status
               kesehatan  di  114  negara  di  seluruh  dunia.  Tidak  terkecuali  negara  anggota  OKI,
               dengan jumlah kasus terinfeksi mencapai lebih dari 12.964.809 dan angka kematian
               sebanyak 570.288 orang.

               “Sejalan dengan perkembangan pandemi Covid-19, Badan POM memandang perlu
               adanya  koordinasi dan  kolaborasi  antara  regulator (National Medicines  Regulatory
               Authorities/NMRAs)  dan  industry  farmasi  negara  anggota  OKI  dalam  rangka
               pengembangan  obat  dan  vaksin  sebagai  langkah  strategis  terhadap  upaya
               penanganan  pandemi  Covid-19  secara  global,  juga  sebagai  langkah  nyata  dalam
               mempercepat  implementasi  Jakarta  Deklarasi  dan  Rencana  Aksi  NMRAs  OKI  ”
               jelasnya.

               Sebelumnya,  Badan  POM  telah  mengadakan  pertemuan  koordinasi  dengan  Tim
               Sekretariat  OKI  berupa  penjajakan  kolaborasi  dan  kerja  sama  obat  dan  vaksin  di
               negara  anggota  OKI.  Koordinasi  tersebut  menyepakati  terlaksananya  pertemuan
               teknis  NMRAs  dan  Industri  Obat  dan  Vaksin  Negara-Negara  OKI  dalam  bentuk
               workshop virtual, dengan agenda pertukaran informasi dan pengalaman terkait kerja
               sama  pengembangan  obat  dan  vaksin  sekaligus  pengalaman  dalam  menghadapi
               pandemi Covid-19.

               Kegiatan  akan  menghadirkan  pembicara  dari  sejumlah  negara  key  players,  yaitu
               negara anggota Vaccine Manufacturing Group (VMG) maupun negara yang tengah
               mengembangkan obat dan vaksin sebagaimana tercantum dalam WHO Landscape
               of COVID-19 Vaccine Development.
               Melalui FGD hari ini, Kepala Badan POM berharap untuk memperoleh masukan dan
               dukungan dari seluruh stakeholders terkait pelaksanaan workshop virtual yang akan
               diselenggarakan pada akhir tahun tersebut. Hasil workshop tersebut akan dilaporkan
               pada  pertemuan  NMRAs  ke-2  dengan  Turki  sebagai  Negara  penyelenggara.

               “Ini  menjadi  bentuk  konkret  dari  akselerasi  implementasi  Deklarasi  Jakarta  dan
               Rencana  Aksi  yang  telah  dihasilkan  dari  pertemuan  pertama,  yaitu  berupa
               kolaborasi melalui tahapan- tahapan (practical step), bukan hanya berupa komitmen
               politik (statement).” katanya.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12