Page 95 - Sinergi Triple Helix Bangun Ekosistem Kemandirian Obat dan Vaksin dalam Negeri
P. 95
tergantung pada produk vaksin dari luar negeri, kata Penny dalam sambutannya, Jum\'at
(26/8/22).
Penny memaparkan bahwa seluruh penelitian dan pengembangan yang dilakukan mesti
didukung untuk keberhasilan riset dan bisa dikomersilkan juga memberikan manfaat bagi
masyarakat luas. Dalam hal ini, Penny menyebut bahwa pihaknya menjadi regulator di bidang
obat dan vaksin.
"Dalam hal ini, BPOM akan terus mendampingi secara intensif pada setiap tahapan
pengembangan dalam rangka pemenuhan standar dan persyaratan keamanan, khasiat, dan
mutu," katanya.
Kendati demikian, Penny menyebut bahwa keberhasilan penelitian dan pengembangan obat
dan vaksin baru tidak hanya menjadi tugas Badan POM. Dia menyebut bahwa upaya bersama
secara sinergi, koordinatif, dan komunikatif antar pemangku kepentingan yang tergabung
dalam sinergi triple helix juga memiliki peran penting dalam keberhasilan penelitian dan
pengembangan.
Lebih lanjut, Penny berharap agar para peneliti dan mitra industri farmasi memiliki
pemahaman terkait pemenuhan standar dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam penelitian
dan pengembangan obat, meliputi Good Laboratory Practices (GLP), Good Manufacturing
Practices (GMP), Good Clinical Practices (GCP), dan Good Submission Practices (GSubp).
"Juga dapat terbangun komunikasi yang konstruktif dalam mendorong keberlanjutan
pengembangan vaksin, termasuk Vaksin Merah Putih, serta penguasaan teknologi yang dapat
digunakan untuk penelitian dan pengembangan obat dan vaksin beyond COVID-19, tutupnya.