Page 20 - Badan POM Luncurkan Program “Pangan Aman Goes to Campus”
P. 20

“UMK yang memproduksi makanan olahan memiliki peran strategis yang berbeda di masyarakat, yaitu
                menyediakan  kebutuhan  dasar,  terutama  makanan  berkualitas,  untuk  membentuk  manusia  yang
                berkualitas,” katanya.

                Selain itu, UMK pengolahan makanan dapat meningkatkan perekonomian dengan menggunakan sumber
                daya lokal dan menyediakan lapangan kerja bagi penduduk setempat. “Peran strategis UMK pangan
                olahan tentunya harus dibarengi dengan upaya peningkatan daya saing produk UMK,” ujarnya.

                Mahasiswa peserta program Aman Pangan Masuk Kampus  akan mendapatkan pelatihan profesional
                keamanan pangan sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No. 618 Tahun
                2016 dan Peraturan BPOM No. 16 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Inspektur Kabupaten/Kota untuk
                melatih dan meningkatkan keamanan pangan.

                Selain itu, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk terjun langsung bekerja guna memperkaya dan
                meningkatkan pemahaman dan kompetensinya dengan mendampingi pelaku usaha makanan olahan
                UMK menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), termasuk untuk industri rumah
                tangga.

                Pada peluncuran program Goes To Campus Safe Food ini, juga ditandatangani Nota Kesepahaman antara
                BPOM dengan 13 universitas peserta.

                Universitas  yang  dipertimbangkan  antara  lain  Institut  Teknologi  Bandung,  Universitas  Indonesia,
                Universitas  Gadjah  Mada,  Institut  Pertanian  Bogor,  Universitas  Pajajaran,  Universitas  Brawijaya,
                Universitas  Airlangga,  Universitas  Diponegoro,  Universitas  Sumatera  Utara,  Universitas  Andalas,
                Universitas Hasanuddin, Universitas Bhayangkar Surabaya dan Universitas Said .

                Program ini akan diperluas ke Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara Timur, dengan membuka ruang
                diskusi program, sosialisasi pendaftaran dan sertifikasi pangan olahan, serta program pendampingan
                MMP pangan olahan, kata Penny.

                “Dengan  terselenggaranya  program  ini  diharapkan  mampu  memberdayakan  dan  meningkatkan
                partisipasi  mahasiswa  dalam  pendampingan  UMK  pengolahan  pangan,  serta  menghasilkan  lulusan
                perguruan tinggi yang kompeten, tangguh dan mau berkiprah di bidang keamanan pangan,” ungkapnya.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25