Page 100 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 100

BADAN POM HADIR                                                                                                           MeMPeRkuAt sIsteM PeNgAWAsAN,
            keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA                                                                                       MeNINgkAtkAN PeLAYANAN DAN PeRLINDuNgAN



                                                                                                    UMKM Kosmetik
                                                                                                        Saat ini terdapat 564 industri kosmetik yang berdasarkan
                                                                                                    pera turan, berhak memproduksi dan mengedarkan kosmetik
                                                                                                    di wilayah Indonesia. Dari jumlah industri tersebut, sekitar
                                                                                                    90% merupakan  IKM  dan UMKM.  Walaupun  jumlah  tersebut
                                                                                                    mayoritas, produk kosmetik produksi industri kosmetik dalam
                                                                                                    negeri hanya menguasai sekitar 20% pangsa pasar Indonesia.
                                                                                                    Sehingga dapat dikatakan bahwa kosmetik produksi IKM/UMKM
                                                                                                    belum mempunyai daya saing pada pasar kosmetik nasional,
                                                                                                    apalagi internasional, dan perkembangannya juga belum sesuai
                                                                                                    dengan yang diharapkan.
                                                                                                        Belum berdaya saingnya kosmetik produksi IKM/UMKM
                                                                                                    pada pasar kosmetik, merupakan dampak dari keterbatasan ke­
                                                                                                    mampuan dan penguasaan regulasi yang mengakibatkan kendala
                                                                                                    dalam hal perizinan, permodalan, bahan baku, proses produksi,
                                                                                                    pemasaran, jaringan informasi dan kreativitas/inovasi produk.
                                                                                                    Seluruh keterbatasan dan kendala tersebut berkontribusi erat de­
                                                                                                    ngan meningkatnya peredaran kosmetik ilegal yang ti dak ter jamin
            daya saing yang tinggi. Begitupun dari K/L lain akan melakukan                          keamanan, mutu dan manfaat bagi konsumen. Pere daran kosmetik
            kegiatan terkonsentrasi pada fokus tugas dan fungsi lembaga.                            ilegal akan meningkatkan risiko kesehatan bagi konsumen yang
            Pembinaan  dan  pendampingan  IKM/UMKM  yang  dilakukan                                 menggunakan, serta menimbulkan kerugian ekonomi.
            akan dimulai dari proses sosialiasi, permodalan, pendaftaran                                Selama tahun 2018, Badan POM menginisiasi berbagai
            merek produk/HAKI, perizinan edar produk, hingga ke akses                               kegiatan untuk mendukung percepatan pengembangan IKM/
            pemasaran. Pada akhirnya produk harus memiliki izin edar                                UMKM kosmetik antara lain melalui simplifikasi regulasi, bim­
            serta memiliki daya saing yang tinggi. Masing­masing K/L sudah                          bingan teknis dan pendampingan industri, serta inisiasi berbagai
            mengerjakan tugasnya, dengan bersinergi dan berintegrasi                                program yang melibatkan pemangku kepentingan.
            bersama maka tujuan akan cepat tercapai.                                                    Kegiatan bimbingan teknis untuk fasilitasi percepatan
                                                                                                    perizinan  IKM  kosmetik  dilakukan  secara  bertahap  diawali
            A.  Pendampingan dan Pembinaan UMKM                                                     dengan persiapan, bimbingan teknis kepada pelaku usaha,
                Dialog interaktif dengan para pelaku UMKM dalam upaya                               pen  dampingan  di  lapangan,  dan  evaluasi.  Dalam  tahap  per­
            bim bingan dan pendampingan juga senantiasa dilakukan,                                  siapan  dilakukan  pertemuan  dengan  pelaku  usaha  untuk
            karena UMKM memiliki peran penting dan strategis dalam pere­                            meng identifikasi  permasalahan  yang  dihadapi  industri  dalam
            konomian nasional. Pelaku usaha, termasuk UMKM harus selalu                             proses perizinan dan pemetaan sarana produksi yang memiliki
            meningkatkan pengetahuan, keterampilan,  awareness, serta                               kemampuan dan berkomitmen dalam pemenuhan peraturan.
            bertanggung jawab dalam mendukung supply pangan yang aman                               Pelaku usaha yang memenuhi kriteria pendampingan diberi
            dan bermutu bagi masyarakat Indonesia.                                                  bimbingan teknis proses perizinan dan penerapan sistem mutu
                Badan POM mendukung dan memfasilitasi UMKM mela­                                    Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB). Tahap selanjutnya
            lui deregulasi dan debirokratisasi persyaratan termasuk pemo­                           adalah pendampingan di lapangan oleh fasilitator yang telah
            tongan biaya pendaftaran pangan olahan dengan tarif 50% dari                            berpengalaman dalam pendirian industri kosmetik baik dalam
            Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk UMKM pangan                                  hal perizinan maupun teknis operasional sarana produksi dalam
            olahan.                                                                                 penerapan CPKB.




                 90 I tiga taHUn KinERJa Badan POM                                                                               tiga taHUn KinERJa Badan POM I 91
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105