Page 483 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 483

BADAN POM HADIR                                                   testIMONI
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA



 secara  online, sehingga menyulitkan Badan POM untuk men­  pelaku industri yang tidak benar dalam menjalankan usaha.
 jalankan fungsi pengwasan.   Kami terus mendorong anggota asosiasi Gabungan Pengusaha
 Kita perlu mendorong Badan POM untuk selekasnya men­  Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) untuk
 jangkau para pemain  online  dengan cara bersama­sama men­  taat asas, tertib, dan tidak melanggar aturan. Dengan begitu, per­
 ciptakan regulasinya, menyiapkan SDM yang kuat di bidang IT,   ekonomian Indonesia diharapkan bisa tumbuh secara sehat dan
 serta penguatan infrastruktur teknologi.  ada perlakuan yang adil.
 Di bidang regulasi, saat ini sedang dilakukan pembahasan di   Dari sisi pelaksanaan fungsi pengawasan, kami dari asosiasi
 DPR RI tentang RUU Pengawsan Obat dan Makanan atau RUU   merasakan sudah cukup banyak perbaikan. Kendati begitu kami
 Waspom . Kami telah menyampaikan masukan ke DPR maupun   juga melihat masih perlunya dilakukan perbaikan di sana­sini
 Badan POM mengenai beberapa hal yang perlu mendapat per­  karena  industri  selalu tumbuh dan memerlukan peningkatan
 hatian serius. Khususnya soal pentingnya menghindari sifat ke­  pengawasan dan pelayanan.
 bijakan yang diskriminatif.  Saat ini  masih ada kesan  di masyarakat tentang adanya
 Pengawasan obat dan makanan seharusnya dimaknai sebagai   kesulitan pendaftaran. Hal ini disebabkan oleh selalu munculnya
 pengawasan terhadap obat dan makanan secara keseluruhan.   teknologi dan produk baru. Misalnya, ada indegrient baru yang
 Sedangkan RUU Pengawasan Obat dan Makanan kontennya   belum diakomodasi di dalam aturan sehingga perlu meminta ijin
 lebih banyak membahas tentang kewenangan Badan POM.  khusus. Ke depan Badan POM perlu memikirkan aspek kece­
 Padahal, pada praktiknya pengawasam di bidang industri   patan lahirnya produk produk baru agar bisa diakomodasi secara
 makanan itu meliputi banyak kalangan. Misalnya, pengawasan   lebih cepat.
 industri kecil dan katering dilakukan oleh Dinas Perindustrian.   Hal ini tentunya memerlukan adanya SDM yang kompeten
 Sedangkan pengawasan bahan baku industri dilakukan Dinas   serta adanya infrastruktur yang memadai.
 Pertanian dan Perikanan.   Infrastruktur teknologi serta IT perlu segera ditingkatkan.
 Sebab itulah pembahasan RUU ini perlu mengakomodasi   Masalah ini memang bukan pekerjaan ringan, karena menyangkut
 gagasan  bahwa  pengawasan  keamanan  pangan  itu  tidak  bisa   politik bujet dari pemerintah pusat.
 di diskriminasi.  Tidak  seharusnya  industri  kecil  dipisahkan   Langkah Badan POM yang banyak membuka kantor­kantor
 penga wasannya oleh lembaga lain. Kebijakan di bidang pangan   di daerah juga layak disambut positif. Dengan adanya kantor di
 harusnya bersifat satu kesatuan dan menyeluruh. Hanya saja,   daerah, kalangan industri di daerah tidak perlu harus hadir ke
 pengawasannya bisa didistribusikan kepada lembaga yang lain.  Jakarta. Keberadaan Badan POM di daerah juga diharapkan bisa
 Badan POM idealnya diberikan kewenangan secara penuh   mendorong perusahaan di daerah untuk lebih taat aturan dan
 untuk membuat kebijakan dari hulu ke hilir. Sedangkan untuk   taat asas, serta segera mendaftarkan produk makanan mereka.
 pe lak sanaan pengawasan, dapat didistribusikan ke lembaga lain.   Hal yang harus diperhatikan terkait itu adalah perlunya
 Namun kebijakannya tetap satu pintu. Nah, sekarang ini kami   kompetensi para petugas di daerah yang harus sama dengan
 merasakan kebijakan di bidang obat dan makanan bisa dila­  petugas di Jakarta. Itu ditujukan agar tidak memicu perbedaan
 kukan oleh banyak lembaga. Sehingga muncul kesan tidak ada   perlakuan antara di Jakarta dan daerah. Guna mengatasi tan­
 koordinasi yang baik antara hulu dan hilir.  tangan ini, Badan POM  perlu terus melakukan tatap muka
 Hal lain yang perlu ditonjolkan dalam RUU tersebut ada­  dengan kalangan pelaku usaha agar mendapatkan informsi yang
 lah aspek semangat pembinaan terhadap industri makanan. Se­  benar dan akurat tetang masalah yang terjadi di lapangan.
 mangat untuk membin, menurut saya, jauh lebih penting diban­  Selama ini, kami merasakan pertemuan pertemuan tatap
 dingkan penindakan.  muka dengan Badan POM sudah cukup intens. Respons ber­
 Adanya divisi penindakan dan pengawasan BPOM sangat   langsung du arah dan sangat cepat. Khususnya di Deputi 3 Badan
 membantu kalangan industri yang menjalankan industri dengan   POM, di mana kalangan pelaku usaha memang paling sering ber­
 benar. Pasalnya penindakan sendiri hanya dilakukan kepada   komunikasi. Bahkan jika ada masalah mendesak, respons bisa




 472 I tiga taHUn KinERJa Badan POM       tiga taHUn KinERJa Badan POM I 473
   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488