Page 67 - Badan POM Hadir #Kerja Bersama Untuk Bangsa
P. 67

BADAN POM HADIR                                 MeMPeRkuAt sIsteM PeNgAWAsAN,
 keRjA BeRsAMA uNtuk BANgsA             MeNINgkAtkAN PeLAYANAN DAN PeRLINDuNgAN



 dan makanan dalam dokumen perencanaan daerahnya.   POM, karena pengetahuan masyarakat Sumba terkait obat dan
 Badan POM sangat mengharapkan dukungan pemerintah   makanan, termasuk kosmetik, masih rendah.
 daerah dalam pengembangan UMKM untuk meningkatkan pro­  Untuk menghadapi berbagai tantangan di atas, diperlukan
 duk tivitas, keamanan, serta persaingan di pasar global. Badan   koordinasi terus­menerus dengan lintas sektor dalam pengawasan
 POM siap memberikan bantuan teknis bagi UMKM agar dapat   obat dan makanan, termasuk melakukan pembinaan secara
 memiliki daya saing. Badan POM juga mengharapkan dukungan   terpadu sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya sebagaimana
 dari seluruh stakeholders termasuk Pemerintah Kabupaten Sa­  amanat peraturan perundang­undangan. Di Provinsi NTT, Badan
 bang beserta masyarakat, agar segera ada Undang­Undang Penga­  POM memiliki Balai POM di Kupang, Kantor di Kabupaten Ende
 wasan Obat dan Makanan, yang diharapkan dapat memberikan   dan Kabupaten Manggarai Barat, serta Pos POM di Atambua.
 hak perlindungan maksimal kepada masyarakat dari obat dan   Keberadaan kantor pengawasan tersebut agar dimanfaatkan
 makanan yang berisiko bagi kesehatan.  oleh masyarakat dan pelaku usaha di NTT termasuk Sumba
               selain untuk mendapatkan pelayanan publik terkait pendaftaran
 Sumba         produk obat dan makanan, juga untuk menyampaikan informasi
 Badan POM terus berupaya mewujudkan komitmen peme­  dan pengaduan seputar obat dan makanan.
 rintah memastikan negara hadir di seluruh pelosok negeri, sa­  Badan POM mengajak Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah
 lah satunya dengan melakukan penguatan kemitraan dengan pe­  Kabupaten Sumba Timur, pelaku usaha, akademisi, dan masya­
 mangku kepentingan di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara   rakat serta media untuk aktif berperan dalam mewujudkan ke­
 Timur (NTT). Pulau Sumba memiliki banyak pintu masuk melalui   amanan obat dan makanan di Pulau Sumba.
 laut yang dapat menjadi akses peredaran obat dan makanan
 ilegal. Hasil pengawasan Balai POM di Kupang menunjukkan   Kalimantan Utara
 masih maraknya obat keras beredar di sarana ilegal (pasar/lapak/  Rapat paripurna DPR­RI, 25 Oktober 2012 mengesahkan
 kios) dan kosmetik ilegal. Hal ini menjadi tantangan bagi Badan   lima Daerah Otonom Baru (DOB) yang sudah disepakati oleh
               pemerintah dan DPR­RI, termasuk salah satunya Provinsi
               Kalimantan Utara (Kaltara) yang menjadi provinsi atau provinsi
               termuda ke­34 di Indonesia. Letak geografis provinsi ini berba­
               tasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu Negara
               Bagian Sabah dan Serawak sehingga lalu lintas obat dan ma kan­
               an dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia sangat tinggi di
               wilayah ini. Kaltara merupakan salah satu provinsi yang ber­
               kem bang,  tidak  hanya  dari  sektor  pembangunan,  melainkan
               juga sektor perdagangan, kelautan, dan perekonomian, Kaltara
               menga lami pertumbuhan yang pesat. Gubernur Kaltara, Irianto
               Lambrie menyampaikan bahwa laju pembangunan di Kaltara
               berkembang pesat termasuk dalam bidang produksi dan
               distribusi obat dan makanan. “Karena letak geografis yang ber ba­
               tasan dengan Malaysia, lalu lintas peredaran obat dan ma kanan
               yang masuk ke dalam wilayah Indonesia banyak terjadi melalui
               wilayah Kaltara,” ujarnya.
                   Terkait hal tersebut, Gubernur Kaltara mengajukan permo­
               honan pembentukan Balai Besar POM di Povinsi Kaltara. “Kami
 Penguatan kemitraan dengan pemangku kepentingan di Pulau Sumba, Provinsi
 Nusa Tenggara Timur (25/06/19).  mengajukan permohonan kepada Badan POM, agar segera di­




 56 I tiga taHUn KinERJa Badan POM          tiga taHUn KinERJa Badan POM I 57
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72