Page 5 - Mapom II_2020
P. 5

Tanya



 HaloBPOM







 T  Apakah terdapat kebijakan percepatan registrasi obat pada masa
 pandemi COVID-19 ini?

 J  Badan POM memberikan jalur prioritas dan percepatan registrasi obat yang digunakan
 dalam penatalaksanaan COVID-19, meliputi perizinan zat aktif dan penambahan
 indikasi untuk obat dengan indikasi lain sebelumnya. Waktu pelayanan dipercepat
 dengan Service Level Agreement (SLA) menjadi 6 jam kerja untuk jalur pra registrasi
 dan maksimum 5 hari kerja untuk jalur evaluasi. Persyaratan registrasi disimplifikasi
 untuk batch size, data stabilitas, validasi proses dan uji disolusi terbanding.

 T  Apakah terdapat produk herbal dengan klaim dapat menyembuhkan COVID-19 yang
 terdaftar di Badan POM?

 J  Klaim khasiat suatu obat herbal harus dibuktikan, baik berdasarkan data empiris
 atau secara ilmiah melalui uji pra klinik dan uji klinik. Apabila suatu produk herbal
 terbukti berkhasiat untuk mengobati suatu penyakit, maka klaim khasiat tersebut
 akan tertera pada label/desain kemasan produk. Hingga saat ini Badan POM tidak
 pernah memberikan persetujuan klaim khasiat obat herbal yang dapat mengobati
 segala jenis penyakit, termasuk infeksi virus COVID-19. Badan POM terus melakukan
 pengawasan produk di peredaran. Jika ditemukan produk yang mencantumkan
 klaim berlebihan dan/atau tidak sesuai dengan persetujuan yang diberikan pada saat
 produk didaftarkan, Badan POM akan menindaklanjuti sesuai peraturan perundang-
 undangan, untuk sanksi administrasi dan sanksi pidana.

 T  Bagaimana  implementasi  penerapan  kebijakan  Emergency Use  Authorization (EUA)
 untuk registrasi produk Obat Tradisional?

 J  Simplifikasi  dan  percepatan  registrasi  Obat  Tradisional  melalui  mekanisme  EUA
 sebagai berikut:
 1.  Prioritas evaluasi bagi registrasi produk Obat Tradisional untuk daya tahan tubuh.
 2.  Produk Obat Tradisional terdaftar dengan klaim daya tahan tubuh dan ingin
 menambah jenis kemasan lain, maka diizinkan melakukan uji stabilitas pasca
 registrasi/pasca pemasaran.
 3.  Dilakukan mekanisme do and tell untuk perubahan penyedia bahan baku (dengan
 spesifikasi sama) dikarenakan adanya kesulitan bahan baku dari negara tertentu.

 T  Apakah  Health  Certificate  (HC)  sebagai  persyaratan  pengajuan  Surat  Keterangan
 Impor  (SKI)  Bahan  Pangan  dapat  digantikan  dengan  dokumen  lain,  mengingat
 beberapa negara importir mengalami lockdown dan pemerintah negara setempat tidak
 menerbitkan dokumen tersebut?

 J  Pengajuan SKI pada masa pandemi COVID-19 dapat dilakukan tanpa dokumen HC,
 namun tetap harus melampirkan dokumen sebagai berikut:
 1.  Dokumen kronologis dan kendala, serta keterangan bahwa negara importir tidak
 dapat menerbitkan HC.
 2.  Dokumen rekomendasi SKI dan HC sebelumnya.
 3.  Surat pernyataan bahwa akan melengkapi persyaratan bila pandemi COVID-19
 telah berakhir dan bersedia tidak diproses pengajuan  SKI selanjutnya apabila
 persyaratan belum dilengkapi setelah masa pandemi COVID-19 berakhir.

 T  Apakah diperbolehkan melakukan importasi bahan baku dan produk Obat dan Makanan
 dari negara yang terdampak COVID-19?

 J  Tidak ada pembatasan importasi bahan baku dan produk Obat dan Makanan dari
 negara terdampak COVID-19.




 2  Majalah Pengawasan Obat dan Makanan                                              Edisi II   April - Juni 2020  3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10