Page 9 - Mapom II_2020
P. 9
ARTIKEL UTAMA
Kiri: Kepala Badan POM,
Penny K. Lukito saat mengikuti
DUKUNGAN teleconference bersama Presiden,
rapat terbatas (ratas) melalui
14 Mei 2020
BADAN POM
untuk Percepatan Pengujian Spesimen COVID-19
Rabu (20/05) Kepala Badan POM meresmikan secara
virtual Gedung Laboratorium Biohazard P3OMN yang
dihadiri oleh berbagai lintas sektor antara lain Dr
N. Paranietharan, World Health Organization (WHO)
Representative di Indonesia, Kepala BNPB, Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan
Teknologi Dasar - Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan, serta Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik, dan undangan lainnya.
Berdasarkan panduan Laboratory Biosafety Guidance
Related to The Novel Coronavirus (2019-nCoV) WHO,
kegiatan pengujian COVID-19 yang tidak bersifat
propagasi (misalnya sekuensing DNA) dapat dilakukan
di laboratorium Biosafety Level-2 atau BSL-2, yaitu
standar bagi laboratorium yang kegiatan pengujiannya
berhubungan dengan organisme penyebab penyakit
pada manusia dengan tingkat bahaya sedang
(moderate). BSL-2 mensyaratkan protokol pengujian
Atas: Peresmian virtual gedung yang dapat mencegah kontaminasi virus di lingkungan
Kepala Badan POM RI, Penny Laboratorium Biohazard P3OMN
K. Lukito di Laboratorium untuk pengujian spesimen sekitar, serta memberikan perlindungan maksimum
Biohazard COVID-19, 20 Mei 2020 bagi petugas laboratorium.
Sebelumnya laboratorium ini difungsikan sebagai
pengujian specimen COVID-19,” tegas Kepala Badan laboratorium hewan. Setelah direnovasi dan
P residen RI Joko Widodo meminimalkan dan menurunkan tumpukan pemeriksaan sampel POM RI, Penny K. Lukito saat konferensi pers di ditingkatkan kapasitasnya, maka diperuntukkan
kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana
sebagai Laboratorium Biohazard yang memenuhi
terutama di daerah episentrum.
angka masyarakat yang terpapar
instruksikan percepatan
(BNPB) Jakarta, Selasa (19/05). Kepala Badan POM
pengujian spesimen
COVID-19 menggunakan Real virus tersebut. Pemerintah Paling tidak bisa menguji lebih mengungkapkan keseriusannya dalam mendukung kriteria dan fasilitas BSL-2 plus dan sesuai untuk
pengujian spesimen COVID-19. Kapasitas pengujian
dari 10.000 sampel per hari,” tegas
semaksimal mungkin meningkatkan
Time - Polymerase Chain Reaction upaya preventif untuk menekan laju Presiden. percepatan pengujian COVID-19. “Kami terus laboratorium ini mencapai 300 sampel per hari.
hingga 10.000 sampel per hari. penyebaran virus, dan upaya kuratif meningkatkan kapasitas laboratorium yang ada, baik di
untuk meminimalisir efek penyakit Sebagai anggota tim pelaksana kantor pusat maupun di Balai Besar POM/Balai POM di “Laboratorium tambahan dari Badan POM ini akan
Pandemi global yang disebabkan pada pasien yang terdeteksi positif Gugus Tugas Percepatan seluruh Indonesia untuk mendukung target pengujian menjadi input berharga untuk mendorong pengujian
oleh Severe Acute Respiratory terinfeksi virus COVID-19. Penanganan COVID-19, Badan 10.000 sampel/hari,” Jelas Kepala Badan POM. laboratorium berbasis PCR di Indonesia. Ini adalah
Syndrome Coronavirus-2 (SARS- Melalui rapat terbatas secara POM melalui Pusat Pengembangan contoh yang sangat baik dari seluruh Pemerintah yang
CoV-2) atau dikenal dengan virtual yang dipimpin langsung Pengujian Obat dan Makanan bekerja menangani pandemi COVID-19.” Demikian
sebutan Coronavirus Disease oleh Presiden RI pada Senin (04/05) Nasional (P3OMN) dan 21 Balai Peresmian Laboratorium Biohazard tanggapan yang disampaikan Dr N. Paranietharan,
(COVID-19) membuat dunia lalu, Presiden menekankan bahwa Besar/Balai POM yang memiliki WHO Representative to Indonesia.
global mengerahkan segala kecepatan dan ketepatan pengujian alat RT-PCR disiagakan untuk Perbaikan demi perbaikan di berbagai sektor terus
kemampuannya untuk percepat memegang peranan kunci sebagai membantu percepatan pengujian dilakukan Badan POM guna mendukung bangsa ini “Tidak hanya untuk pengujian COVID-19, laboratorium
penanganannya, termasuk langkah penanggulangan. “Saya COVID-19 di daerah. “Dengan segera lepas dari jeratan pandemi COVID-19. Sejalan ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengujian produk
mendeteksi sedini mungkin ingin agar pengujian spesimen mengerahkan segala sumber daya dengan hal tersebut, Badan POM meningkatkan lain, seperti obat dan produk biologi yang bersifat
warganya yang diduga terinfeksi COVID-19 menggunakan Real Time di pusat dan daerah, kami berupaya sarana prasarana dan kapasitas laboratorium, juga karsinogenik/mutagenic/teratogenik, yang perlu
COVID-19. Demikian juga dengan Polymerase Chain Reaction (RT- seoptimal mungkin membantu meningkatkan kapasitas dan perlindungan bagi Penguji fasilitas khusus. Termasuk pengujian dalam rangka
pemerintah Indonesia yang PCR) ini betul-betul bisa diperluas percepatan penanganan COVID-19, agar memenuhi standar yang dipersyaratkan untuk bioterorisme,” ungkap Kepala Badan POM.
menempuh berbagai upaya untuk jangkauannya untuk mengurangi termasuk penyediaan laboratorium pengujian spesimen COVID-19.
Edisi II April - Juni 2020
Majalah Pengawasan Obat dan Makanan
6 6 Majalah P engawasan Obat dan Makanan E disi II April - Juni 2020 7 7