Page 29 - Dukungan Hasil Riset Untuk Percepatan Perizinan
P. 29

Judul          : BPOM Dukung Percepatan Riset Obat dan Makanan

               Nama Media : jawapos.com

               Tanggal        : 15 Desember 2019

               Halaman/URL: https://www.jawapos.com/kesehatan/15/12/2019/bpom-dukung-
               percepatan-riset-obat-dan-makanan/

               Tipe Media  : Online

                                                                     JawaPos.com       –   Riset    serta
                                                                  pengembangan  obat  dan  makanan
                                                                  dalam     negeri    terus    dilakukan.
                                                                  Harapannya,            ketergantungan
                                                                  dengan  luar  negeri  lambat  laun
                                                                  dikurangi.  Badan  Pengawas  Obat
                                                                  dan  Makanan  (BPOM)  berupaya
                                                                  mendukung hal itu.

                                                                  Satuan  Tugas  (Satgas)  Percepatan
                                                                  Pengembangan  dan  Pemanfaatan
                                                                  Produk  Fitofarmaka  serta  Satgas
                                                                  Percepatan  Pengembangan  dan
               Pemanfaatan Produk Biologi milik BPOM sudah ditetapkan pada 13 September lalu
               melalui  SK  menteri  koordinator  bidang  pembangunan  manusia  dan  kebudayaan.
               ”BPOM melakukan pendampingan kepada peneliti dan pelaku usaha,” ungkap Kepala
               BPOM Penny K. Lukito.
               Tujuan pendampingan tersebut, mengawal produk inovasi riset yang siap dihilirisasi
               dapat  memenuhi  persyaratan  untuk  memperoleh  izin  edar.  Penny  menyampaikan,
               terdapat produk hasil riset yang sudah mendapatkan izin edar. Antara lain, stem cell
               produksi  Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Stem  Cell  Universitas  Airlangga
               Surabaya bersama PT Phapros dan albumin dari ikan gabus yang dikembangkan oleh
               Universitas Hasanuddin Makassar bersama PT Royal Medika.

               ”Selain  itu,  terdapat  produk  biologi  yang  sedang  dikembangkan,  yaitu  enoxaparin
               yang  bersumber  dari  domba,  trastuzumab,  dan  sejumlah  vaksin,  antara  lain  MR,
               hepatitis B, tifoid, rotavirus, dan polio,” katanya. Produk lain adalah obat tradisional.
               Antara lain, ekstrak seledri, binahong, daun kelor, daun gambir, dan bajakah.
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34