Page 50 - Badan POM Terbitkan PPUK Vaksin COVID-19 GX-19N
P. 50
Judul : BPOM dukung pengembangan vaksin COVID-19 GX-19N
Nama Media : Antaranews.com
Tanggal : 9 Juli 2021
Halaman/URL:https://www.antaranews.com/berita/2258094/bpom-dukung-
pengembangan-vaksin-covid-19-gx-19n
Tipe Media : Online
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) mendukun
vaksin dan obat untuk hadapi pandemi,
termasuk vaksin COVID-19 GX-19N y
dikembangkan PT Kalbe Farma Tbk dan
Genexine dari Korea Selatan.
"Harapan kita akan ada transfer
teknologi sehingga bisa diproduksi di
dalam n Kalbe Farma untuk memenuhi
aspek kemandirian dan untuk kebutuhan
dan ke vaksin jangka panjang di Indonesia," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam
k daring, Jumat.
Penny mengatakan suatu kebanggaan bahwa pengembangan vaksin ini sudah
kesiapan uji klinik fase dua dan tiga di Indonesia.
Dia mengatakan pelaksanaan uji klinik di Indonesia adalah kesempatan besar
populasinya besar. Dia menegaskan, pelaksanaan uji klinik harus memenuhi aspek
scientific dan menjunjung tinggi etika penelitian sesuai dengan pedoma yang Baik.
Pelaksanaan uji klinik dari tahap 2b/3 akan dimulai akhir Juli 2021 dan diharap
melakukan analisa interim untuk keamanan dan efikasi (kemampuan vaksin un
kekebalan tubuh terhadap infeksi COVID-19) pada akhir tahun 2021.
Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, mengatakan jika uji dinilai
berhasil dan mendapat persetujuan penggunaan darurat dari Badan PO GX-19N
dapat melengkapi vaksin yang sudah ada saat ini.
"Untuk itu Genexine telah memberikan komitmen untuk menyuplai 10 juta dosi
dilanjutkan dengan transfer teknologi untuk produksi lokal," kata Irawati.
Direktur Kalbe Farma Sie Djohan beraharap akhir tahun ini vaksin bisa diterim
masyarakat Indonesia. Dia belum bisa memastikan soal harga karena vaksin m
dikembangkan. Namun harga vaksin ini nantinya diusahakan tidak lebih mahal vaksin
lain yang sudah dipakai di Indonesia sekarang.
"Karena kami sepakat proyek ini bukan untuk mencari keuntungan, tetapi men agar
bermanfaat untuk masyarakat."

