Page 146 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 146

Judul          : Ranitidin Picu Kanker, BPOM Beri Waktu 80 Hari ke Industri
                              Farmasi Tarik Produk

               Nama Media : inews.id

               Tanggal        : 11 Oktober 2019
               Halaman/URL: https://www.inews.id/finance/makro/ranitidin-picu-kanker-bpom-beri-
               waktu-80-hari-ke-industri-farmasi-tarik-produk

               Tipe Media  : Online

                                                                    JAKARTA,      iNews.id     -   Badan
                                                                   Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                                   (BPOM)  memerintahkan  seluruh
                                                                   industri farmasi pemegang izin edar
                                                                   produk ranitidin untuk menghentikan
                                                                   sementara  produksi,  distribusi,  dan
                                                                   peredarannya.        Batas      waktu
                                                                   penarikan  obat  ranitidin  hingga  80
               hari terhitung sejak 9 Oktober lalu.
               Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, penarikan sementara ini karena produk
               tersebut  mengandung  cemaran  N-Nitrosodimethylamine  (NDMA)  di  atas  ambang
               batas  yang  jika  terus  digunakan  memicu  kanker.  Berdasarkan  standar  global,
               kandungan cemaran NDMA yang masih diperbolehkan adalah 96 nano gram per hari.

               "Ini  tentunya  bentuk  tanggung  jawab  dari  industri  farmasi  juga.  Ada  batas  waktu
               penarikan sampai 80 hari dari semenjak 9 Oktober," ujarnya saat konferensi pers di
               kantornya, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

               Kandungan NDMA ini mulanya ditemukan oleh US Food and Drug Administration (US
               FDA)  dan  European  Medicine  Agency  (EMA)  pada  13  September  lalu.  Meski
               kandungan  NDMA  yang  ditemukan  relatif  kecil  tapi  bisa  bersifat  karsinogenik  jika
               dikonsumsi di atas ambang batas secara terus-menerus dalam jangka lama.

               "Pada tanggal 17 September 2019, Badan POM menerbitkan informasi awal untuk
               tenaga profesional kesehatan terkait keamanan produk yang mengandung bahan aktif
               ranitidin," ucapnya.

               Sejak saat itu, industri farmasi telah secara sukarela melakukan recall atau penarikan
               kembali produk ranitidin yang ada di pasaran. Bahkan beberapa perusahaan farmasi
               melakukan pengujian sendiri pada produknya.

               "Saya kira banyak industri farmasi  yang sudah  melakukan recall, sehingga produk
               ranitidin  yang  mengandung  cemaran  ini  saya  kira  harusnya  sudah  tidak  ada  di
               pasaran," kata dia.

               Ranitidin merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan gejala penyakit tukak
               lambung  dan  tukak  usus,  melalui  kajian  evaluasi  keamanan,  khasiat,  dan  mutu.
               Penghentian  sementara  ini  berlaku  untuk  semua  jenis  produk  ranitidin  baik  dalam
               bentuk sediaan tablet, sirup, dan injeksi.
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151