Page 227 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 227

Judul          : Apoteker nyatakan Ranitidin hanya ada di apotek

               Nama Media : antaranews.com

               Tanggal        : 13 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://www.antaranews.com/berita/1110736/apoteker-nyatakan-
               ranitidin-hanya-ada-di-apotek

               Tipe Media  : Online

                                                                     Jakarta  (ANTARA)  -  Ketua  Umum
                                                                   Pengurus  Pusat  Ikatan  Apoteker
                                                                   Indonesia (PP IAI) Nurul Falah Eddy
                                                                   Pariang mengatakan produk farmasi
                                                                   mengandung  Ranitidin  seharusnya
                                                                   hanya  ada  di  apotek  karena
                                                                   tergolong obat keras.

                                                                   "Obat dengan Ranitidin ini obat keras
                                                                   seharusnya  tidak  ada  di  toko  obat,
                                                                   hanya  di  apotek,"  kata  Nurul  saat
                                                                   dihubungi dari Jakarta, Minggu.

               Dia mengatakan apotek kini berangsur sudah menarik obat mengandung  Ranitidin
               yang biasa digunakan untuk mengobati sakit tukak lambung dan tukak usus.

               Penarikan,  kata  dia,  dilakukan  sesuai  surat  edaran  Badan  Pengawas  Obat  dan
               Makanan  (BPOM)  yang  menarik  secara  sementara  produk  mengandung  Ranitidin.
               Penarikan dilakukan untuk uji laboratorium secara mendalam menilik adanya temuan
               cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA) pada Ranitidin.
               Nurul  mengatakan  begitu  BPOM  mengeluarkan  surat  edaran  soal  penarikan  obat
               mengandung Ranitidin kemudian direspon pengelola apotek menghentikan peredaran
               produk terkait.

               "Biasanya BPOM nulis ke industri, industri ke distribusinya, distribusi ke pelayanan
               apotek di rumah sakit, puskesmas, klinik dengan layanan kefarmasian. Kemudian bagi
               yang memiliki produk dengan Ranitidin dikembalikan," kata dia.
               Bagi apotek, biasanya mendapatkan kompensasi dari produsen dengan kredit nota
               yang diperhitungkan dengan produk lain. "Ini kan ada harganya. Itu mekanisme yang
               biasa sudah paham," katanya.

               Nurul  mengatakan  obat  dengan  Ranitidin  saat  ini  statusnya  belum  dilarang  tetapi
               ditarik secara sementara.

               "Kepada  aparat  ini  adalah  obat  legal  sampai  BPOM  mengumumkan  obat  dengan
               Ranitidin dicabut izin edarnya karena masih dalam penelitian selanjutnya," katanya.
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232