Page 222 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 222
Judul : RSUD Bintan Tarik 17.300 Tablet dan 3.975 Ampul Obat
Mengandung Ranitidin
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 13 Oktober 2019
Halaman/URL: https://batam.tribunnews.com/2019/10/13/rsud-bintan-tarik-17300-
tablet-dan-3975-ampul-obat-mengandung-ranitidin
Tipe Media : Online
TRIBUNBINTAN.com,BINTAN -
Rumah Sakit Umum Daerah Bintan
sudah melakukan penertiban dan
penarikan semua jenis obat yang
mengandung Ranitidin.
Penertiban ini menindaklanjuti
instruksi Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), lantaran ranitidin
dianggap berpotensi memicu kanker.
Dirut RSUD Bintan dr. Benni Antomi menjelaskan, bahwa terhitung 11 Oktober 2019,
seluruh obat Ranitidine yang ada di RSUD Bintan sebanyak 17.300 tablet dan 3.975
ampul sudah ditarik dan tidak dipergunakan lagi untuk pengobatan medis.
Adapun obat yang tarik adalah obat jenis Ranitidine Tablet 150 mg dan Ranitidine
Injeksi 25 mg/ml hasil produk PT Dexa Medika dan PT Hexparm Jaya.
"Informasi awal, semula produk kedua pabrik ini tidak termasuk, namun hasil BPOM
per tanggal 11 Oktober 2019, update data diperbaharui dan produk kedua perusahaan
tersebut termasuk, dan untuk itu segera kita tindaklanjuti,"tuturnya, Minggu
(13/10/2019).
Ia juga menjelaskan, bahwa dengan penarikan tersebut dipastikan tidak berdampak
pada pemenuhan kebutuhan obat pasien, karena menurutnya masih banyak
alternative obat lain untuk lambung selain Ranitidine.
"Pada dasarnya penggunaan Ranitidine adalah obat yang menurunkan produksi asam
lambung. Jadi ini tidak akan mengganggu pemenuhan kebutuhan obat
pasien,"tutupnya. (als)