Page 259 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 259
Judul : BPOM Semarang Tarik 1.270 Botol dan 306.773 Ampul Ranitidin
Nama Media : sindonews.com
Tanggal : 14 Oktober 2019
Halaman/URL: https://jateng.sindonews.com/read/9922/1/bpom-semarang-tarik-
1270-botol-dan-306773-ampul-ranitidin-1571040627
Tipe Media : Online
SEMARANG - Badan Pengawasan
Obat dan Makanan (BPOM)
Semarang telah menarik sebanyak
1.270 botol dan 306.773 ampul
Ranitidin yang sudah beredar di
sejumlah sarana kefarmasian.
Penarikan obat maag tersebut
karena adanya kandungan yang bisa
memicu kanker.
Menurut Kepala BPOM Semarang
Safriansyah, penarikan Ranitidin
telah dilakukan hingga 80 hari ke depan, terhitung sejak tanggal 4 Oktober 2019.
Dia mengungkapkan, penarikan Ranitidin dilakukan dua produsen yang ada di Kota
Semarang, yakni PT Phapros dan PT Global Multi Pharmalab.Disebutkan, PT
Phapros menarik 306.773 ampul Ranitidin dan 1.270 botol Ranitidin ditarik PT Global
Multi Pharmalab.
“Jadi, berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berubah. Sekarang,
coba kita bandingkan dengan kadar yang sangat kecil. Nanogram per 1.000 miligram.
Teknologi sudah bisa mendeteksi adanya NDMA. Dulunya dengan teknologi lama
tidak bisa menjangkau,” ungkap Safriansyah, Senin (14/10/2019).
Dia menerangkan, PT Global Multi Pharmalab memproduksi 2.147 botol Ranitidin.
Artinya, 887 botol telah terjual di masyarakat. Sedangkan PT Phapros, sudah
memproduksi 11,5 juta ampul Ranitidin.