Page 255 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 255
Judul : Dinkes Lambar Stop Peredaran Obat Ranitidin
Nama Media : lampost.co
Tanggal : 14 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.lampost.co/berita-dinkes-lambar-stop-peredaran-obat-
ranitidin.html
Tipe Media : Online
LIWA (Lampost.co) -- Terkait
surat edaran dari BPOM RI tentang
obat Ranitidin yang mengandung
cemaran nitrosidimethylamin
(NDMA), Dinas Kesehatan
Lampung Barat telah melayangkan
surat ke seluruh Puskesmas,
farmasi, dan penanggungjawab
layanan farmasi untuk menyetop
peredaran atau menghentikan
pendistribusian obat yang
mengandung bahan aktif ranitidin
itu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Lampung Barat Suhendrawati mendampingi Kadiskes
Lambar Paijo mengatakan, jika hingga saat ini stok obat yang mengandung paparan
NDMA ranitidin itu masih ada di Puskesmas.
"Namun sejak adanya informasi dari BPOM tentang kandungan ranitidin yang
dikatakan dapat menyebabkan kanker itu, maka kami telah meminta kepada seluruh
Puskesmas untuk tidak menggunakanya lagi, termasuk kepada pihak apotik juga
diimbau untuk tidak mendistribusikanya lagi," ujarnya, Senin 14 Oktober 2019.
Kemudian pihaknya juga meminta kepada pedagang besar farmasi (PBF) untuk
segera menariknya. "Kalau untuk Puskesmas penggunaanya sudah distop. Pigak
apotik juga sudah disurati. Kita juga sudah minta kepada pihak PBF untuk
menariknya," kata Hera.
Ia menambahkan, untuk memastikan apakah keberadaan obat ranitidin itu masih
beredar maka pihaknya juga berencana akan melaksanakan pengawasan yaitu akan
mendatangi sejumlah apotik yang ada. Akan tetapi waktu pelaksanaan pengawasan
ke apotik itu masih akan menyesuaikan dengan kegiatan yang ada.
Menurutnya, ranitidin itu adalah untuk obat sakit perut. Jenis obat yang dimiliki dan
didistribusikan ke Puskesmas selama ini hanyalah jenis tablet saja sedangkan yang
jenis injeksi tidak ada. Namun berdasarkan surat edaran dari BPOM pada akhir
September lalu maka sejak awal Oktober lalu pihaknya menyetop peredaran dan
penggunaanya.