Page 264 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 264

Judul          : Bupati Bintan Minta Disosialisasikan ke Warga

               Nama Media : tanjungpinangpos.id

               Tanggal        : 14 Oktober 2019

               Halaman/URL: tanjungpinangpos.id/bupati-bintan-minta-disosialisasikan-ke-warga/
               Tipe Media  : Online

                                                                    RSUD  Tarik  Ribuan  Obat  yang
                                                                   Mengandung Ranitidine

                                                                   Bupati  Bintan  H  Apri  Sujadi  meminta
                                                                   Dinas Kesehatan maupun pihak RSUD
                                                                   Kabupaten  Bintan,  menyosialisasikan
                                                                   tentang  efek  negatif  kandungan  zat
                                                                   ranitidine,  pada  obat  penurunan  asam
                                                                   lambung.  Karena,  ribuan  obat  yang
                                                                   mengandung ranitidine ini sudah ditarik
                                                                   oleh pihak RSUD Bintan.
                                                                   BINTAN  –  ”KEMUDIAN,  kita  pastikan
                                                                   juga agar obat sebagai alternatif untuk
               melayani pasien yang menderita pada lambung, tersedia,” tegas H Apri Sujadi, kemarin.
               Menurut H Apri Sujadi, Dinkes Bintan hendaknya segera menyosialisasikan ke masyarakat
               mengenai  hal  ini.  Agar  masyarakat  tahu  dalam  pengetahuan  penggunaan  obat,  untuk
               penurunan asam lambung itu.
               ”Kami harap masyarakat juga bisa cerdas dalam menggunakan obat,” ujarnya.

               Saat ini, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan sudah melakukan penertiban dan
               penarikan  semua  jenis  obat  yang  mengandung  zat  ranitidine.  Penertiban  ini  dilakukan,
               sebagai  tindak  lanjut  dari  kebijakan  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  (BPOM).
               Kandungan ranitidine pada obat dianggap berpotensi memicu kanker.

               Dirut RSUD Bintan dr Benni Antomi menjelaskan, terhitung 11 Oktober 2019, seluruh obat
               mengandung ranitidine yang ada di RSUD Bintan ditarik untuk sementara. Obat yang ditarik
               sementara  itu,  sebanyak  17.300  dalam  bentuk  tablet,  dan  3.975  ampul.  Obat  ini  untuk
               sementara tidak dipergunakan lagi pada pengobatan medis.
               ”Yang kita tarik adalah obat yang mengandung zat ranitidine berbentuk tablet 150 mg, dan
               berbentuk injeksi (ampul) dengan dosis 25 mg/ml, dari hasil produk PT Dexa Medika dan PT
               Hexparm Jaya,” ujar dr Benni, Minggu (13/10) kemarin.
               Awalnya, obat yan diproduksi dua pabrik itu tidak termasuk dalam kategori penarikan. Namun,
               hasil penelitian BPOM per tanggal 11 Oktober 2019, update data diperbaharui dan produk
               kedua perusahaan tersebut termasuk dalam penarikan.
               ”Justru itu, instruksi dari BPOM itu langsung kita tindak lanjut,” tegasnya.

               Dengan penarikan obat tersebut, dr Benni menegaskan, tidak berdampak pada pemenuhan
               obat untuk pelayanan pasien. Karena masih banyak obat jenis lain sebagai alternatif, dalam
               pengobatan penurunan asam lambung.
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269