Page 270 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 270
Judul : Soal Larangan Obat Asam Lambung Pemicu Kanker, Diskes:
Tunggu Surat BPOM
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 15 Oktober 2019
Halaman/URL: https://lampung.tribunnews.com/2019/10/15/soal-larangan-obat-
asam-lambung-pemicu-kanker-diskes-tunggu-surat-bpom
Tipe Media : Online
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO
- Dinas Kesehatan (Diskes) Kota
Metro membenarkan adanya
larangan obat asam lambung yang
memicu kanker di sejumlah apotek
maupun rumah sakit.
"Iya betul. Tapi kita masih menunggu
surat dari Balai POM. Intinya obat
yang mengandung N-
Nitrosodimethylamine (NDMA) itu dilarang," tukas Kepala Diskes Kota Metro Arla
Andriyanti, Selasa (15/10).
Ia mengaku, pihaknya (Diskes) siap menindaklanjuti larangan peredaran obat-obat
yang disinyalir memicu kanker tersebut, setelah mendapat surat resmi dari Balai
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Lampung.
"Untuk mereknya kan macam-macam. Nanti kita buatkan surat edarannya ke pihak-
pihak terkait. Tentu kita akan segera tindaklanjuti, karena berbahaya untuk dikonsumsi
masyarakat," tandasnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, sejumlah produk Ranitidin yang terdeteksi N-
Nitrosodimethylamine (NDMA) di antaranya Ranitidin cairan injeksi 25 mg/mL dengan
izin edar PT Pharos tbk, Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL izin edar PT Glaxo Wellcome
Indonesia, dan Rinadin Sirup 75 mg/5 mL dengan izin edar PT. Global Multi
Pharmalab.
Kemudian, Indoran Cairan Injeksi 25 mg/mL dan Ranitidin Cairan Injeksi 25 mg/mL
dengan izin edar PT Indofarma.