Page 310 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 310
Judul : Ranitidin Ditarik, Dinkes Sarankan Konsumsi Obat Lambung
Lainnya
Nama Media : beritakaltim.co
Tanggal : 16 Oktober 2019
Halaman/URL: https://beritakaltim.co/2019/10/16/ranitidin-ditarik-dinkes-sarankan-
konsumsi-obat-lambung-lainnya
Tipe Media : Online
TANJUNG REDEB, beritakaltim.co-
Ramainya perdebatan tentang
keamanan obat tukak lambung
Ranitidin untuk dikonsumsi, juga
terjadi di Berau. Bahkan, Dinas
Kesehatan Berau juga telah
mendapatkan surat edaran dari
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) pusat untuk
melakukan penarikan obat tersebut.
Tetapi, tidak semua jenis obat
bernama Ranitidin ditarik dari peredaran.
“Jadi yang pasti ditarik itu adalah obat Ranitidin dengan pemegang izin edarnya PT
Phapros Tbk. Bukan hanya dari BPOM, surat penarikan resmi dari PT Phapros ke
semua Dinas Kesehatan dan distributor obat tersebut juga sudah diterima di Berau.
Dari Dinkes hanya bisa meneruskan surat edaran tersebut, karena yang bisa
melakukan adalah distributornya yang memasok ke apotek dan rumah sakit di Berau,”
terang Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes Berau, Lamlay Sarie, ditemui pada Rabu
(16/10).
BPOM memutuskan menarik kembali sementara seluruh jenis obat asam lambung
Ranitidin, utamanya yang mengandung cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA),
dan menjadi karsinogenik penyebab penyakit kanker per 9 Oktober 2019. Produsen
obat diberikan waktu hingga 80 hari untuk menarik produk obat ini.
Dan untuk Ranitidin milik PT Phaphros yang sudah pasti ditarik adalah Ranitidin cairan
injeksi 25 mg/ml, dengan nomor bets produk beredar 95485 160 s/d 190, 06486 001
s/d 008, 16486 001 s/d 051, dan 26456 001 s/d 016.
Dalam edaran BPOM juga terdapat 3 pemegang izin edar yang diminta melakukan
penarikan sukarela produk Ranitidin yang terdeteksi NDMA, yaitu obat Zantac cairan
injeksi 25 mg/ml dengan nomor bets produk beredar GP4Y, JG9Y, XF6E milik PT
Glaxo Wellcome Indonesia. Juga obat Rinadin Sirup 75 mg/5 ml dengan nomor bets
produk beredar 0400518001, 0400718001, 0400818001 milik PT Global Multi
Pharmalab. Terakhir, obat Indoran cairan injeksi 25 mg/ml dengan nomor bets produk
beredar BF171006, dan obat Ranitidin cairan injeksi 25 mg/ml dengan nomor bets
produk beredar BF171 009 s/d 021 milik PT Indofarma.