Page 321 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 321

Dengan menghubungi penyedia barang untuk mengetahui status obat yang mereka
               sediakan akan ditarik atau tidak.

               “Tapi  mereka  (penyedia  obat-obatan)  belum  melakukan  recall  (penarikan),  karena
               memang belum ada perintah dari perusahaan farmasi maupun BPOM.
               Jadi Ranitidin yang ada di RSUD Abdul Rivai, masih tergolong aman,” ujarnya.

               Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  atau  BPOM  beberapa  waktu  lalu  memang
               menarik peredaran obat Ranitidin yang tercemar N-Nitrosodimethylamine (NDMA).

               Melalui pesan tertulis aplikasi whatsapp, Erva menjelaskan, NDMA meruapakan zat
               yang disinyalir dapat memicu penyakit kanker karena bersifat karsinogenik.

               “Ranitidin biasanya digunakan sebagai obat gejala penyakit tukak lambung (maag)
               dan tukak usus.

               Nilai  ambang  batas  cemaran  NDMA  yang  diperbolehkan  adalah  96  ng/hari
               (acceptable daily intake),” tulisnya.

               Bahan ini bersifat karsinogenik (bisa memicu kanker) jika dikonsumsi di atas ambang
               batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

               Hasil  uji  yang  dilakukan  BPOM  terhadap  sejumlah  sampel  obat,  Ranitidin  dari
               berbagai macam perusahaan farmasi menunjukkan, sebagian mengandung cemaran
               NDMA dengan jumlah melebihi batas yang diperbolehkan.

               Pengganti Ranitidin

               BPOM  atau  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  Republik  Indonesia  telah
               memerintahkan  penarikan  lima  produk  ranitidin  yang  terdeteksi  mengandung  N-
               nitrosodimethylamine (NDMA).
               NDMA  disinyalir  sebagai  zat  yang  bisa  menyebabkan  kanker  atau  bersifat
               karsinogenik.

               Kelima produk ranitidin yang terdeteksi mengandung zat penyebab kanker adalah:



               1. Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL dengan pemegang izin edar PT Phapros Tbk

               2. Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL dari PT Glaxo Wellcome Indonesia

               3. Rinadin Sirup 75 mg/5mL dari PT Global Multi Pharmalab
               4. Indoran Cairan Injeksi 25 mg/mL

               5. Ranitidine cairan injeksi 25 mg/ML dari PT Indofarma

               Produk  ranitidin  yang  diperintahkan  penarikannya  setelah  terdeteksi  mengandung
               NDMA adalah Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL dengan pemegang izin edar PT
               Phapros Tbk.

               Sementara itu, empat produk ranitidin lainnya ditarik sukarela.
   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326