Page 86 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 86
Judul : BPOM: Temuan Cemaran Karsinogenik pada Ranitidin Berkat
Kemajuan Teknologi
Nama Media : liputan6.com
Tanggal : 11 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.liputan6.com/health/read/4084028/bpom-temuan-
cemaran-karsinogenik-pada-ranitidin-berkat-kemajuan-teknologi
Tipe Media : Online
Liputan6.com, Jakarta
Temuan cemaran nitrosamine yang
disebut N-nitrosodimethylamine
(NDMA) dalam jumlah kecil pada
obat lambung ranitidin bukan berarti
memperburuk nama brand yang
mengeluarkan obat tersebut.
Bukan pula membuat masyarakat
berpandangan jelek terhadap
ranitidin yang dikeluarkan suatu
brand seperti disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Penny K Lukito.
"Ini bukan persoalan nama buruk atau malah membuat brand yang mengeluarkan
ranitidin jelek dipandang masyarakat. Tapi kemajuan teknologi yang menemukan ada
cemaran NDMA," jelas Penny saat ditemui di Kantor BPOM, Jakarta, Jumat
(11/10/2019).
"Saya ingin meluruskan pandangan kepada masyarakat, teknologi sekarang dengan
pengujian bisa mendeteksi zat cemaran NDMA tersebut. Ini menandakan suatu
perkembangan teknologi."
Sebelumnya, berdasarkan laporan US Food and Drug Administration (US FDA) dan
European Medicine Agency (EMA) pada Jumat, 13 September 2019, ditemukan
cemaran NDMA yang melebihi 96 ng/hari (acceptable daily intake) pada ranitidin.
Ranitidin Ditarik dari Pasaran
Kandungan NDMA yang terdapat dalam ranitidin bersifat karsinogenik mengarah
pada munculnya kanker. Itu sebabnya diperlukan tindakan pengamanan.
"Aspek 'risiko' belum tentu terjadi. Tapi kita harus mengambil langkah pengamanan.
BPOM sudah memerintahkan kepada perusahaan farmasi untuk menarik peredaran,
distribusi, dan menghentikan produksi ranitidin," kata Penny.
Penarikan ranitidin dari pasaran sudah dilakukan sejak 4 Oktober 2019. Hingga saat
ini, pengujian dan perkembangan ranitidin masih terus dilakukan.