Page 91 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 91

Judul          : IDI: Cemaran Ranitidin Juga Terdapat di Makanan

               Nama Media : republika.co.id

               Tanggal        : 11 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://gayahidup.republika.co.id/berita/pz7fe1366/idi-cemaran-
               ranitidin-juga-terdapat-di-makanan

               Tipe Media  : Online

                                                                    REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  --
                                                                   Ketua Kajian Obat PB Ikatan Dokter
                                                                   Idonesia  (IDI)  Rika  Yuliwulandari
                                                                   mengatakan      zat    cemaran      N-
                                                                   Nitrosodimethylamine (NDMA) pada
                                                                   obat  mengandung  ranitidin  bisa
                                                                   terdapat  dalam  makanan.  "Soal
                                                                   NDMA  ini  memang  harus  hati-hati,
                                                                   ada di air, susu dan ikan," kata Rika
                                                                   di kantor Badan Pengawas Obat dan
                                                                   Makanan  (BPOM),  Jakarta,  Jumat
                                                                   (11/10).

               Dia mengatakan secara umum memang NDMA bisa ada di banyak materi, termasuk
               pada obat dengan ranitidin. Jika dalam prosesnya nanti ranitidin dapat disterilkan dari
               NDMA, maka bisa jadi bahan tersebut dipakai lagi di dunia kesehatan.

               Hanya saja, kata dia, hal itu harus dibuktikan secara uji laboratorium apakah ranitidin
               tidak  karsinogenik  atau  zat  yang  memicu  kanker  akibat  penggunaan  dalam  dosis
               tertentu dan dalam jangka waktu yang lama. "Kalau nanti steril bisa dipakai lagi atau
               juga misalnya level toksisitas menurun bisa dengan penyinaran ultraviolet dan cara
               lain," kata dia.

               Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan telah menginstruksikan penarikan produk
               obat tukak lambung dan tukak usus bermateri ranitidin agar ditarik dari pasaran secara
               sementara.  Kebijakan  itu,  kata  dia,  dilakukan  untuk  perlindungan  masyarakat  dari
               paparan  produk  yang  berpotensi  menyebabkan  kanker.  Saat  ini,  produk  dengan
               ranitidin sedang diuji laboratorium.

               "Masyarakat tidak perlu panik misalnya menggunakan ranitidin dan agar berkonsultasi
               ke dokter karena pasti ada penggantinya. Sekarang obat dengan ranitidin ditarik dan
               dilarang  sementara.  Penarikan  aktif  dilakukan  dalam  80  hari  yang  dilakukan
               perusahaan masing-masing," katanya.

               Terkait waktu uji obat dengan ranitidin, Penny tidak dapat memastikan waktu selesai
               pengujian karena penelitian bisa lama.
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96