Page 99 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 99
“Jadi, kami mendapat informasi pada tanggal tanggal 13 September 2019 kami
menerima informasi dari US FDA dan EMA yang mengeluarkan peringatan tentang
adanya temuan cemaran NDMA. Kemudian dari studi yang ada ditemukan standart
limit dalam jumlah yang lebih pada sampel produk yang mengandung bahan aktif
ranitidin, dimana NDMA merupakan turunan zat Nitrosamin yang dapat terbentuk
secara alami,” papar Penny.
BPOM, lanjut Penny, pada 17 September telah mengeluarkan warning dalam rangka
kehati-hatian dengan menerbitkan Informasi Awal untuk Tenaga Profesional
Kesehatan terkait Keamanan Produk Ranitidin yang terkontaminasi NDMA.
“Kemudian, tanggal 4 Oktober BPOM mengeluarkan penjelasakan Ranitidin berupa
produk yang mengandung cemaran NDMA. Sampai dengan 9 Oktober ada indikasi
bahwa ada banyak brand mengandung cemaran yang kadungannya lebih dari yang
dianjurkan.”
Penny menjelaskan bahwa penarikan ini merupakan bentuk tanggung jawab industri
farmasi kepada masyarakat. Ia juga meminta untuk masyaraka tidak panik dalam
merespon penarikan Ranitidin dari peredaran.
“Saya kira sudah banyak industri Farmasi yang sudah menarik dan melakukan
mediasi sehingga produk Ranitidin sudah tidak ada di peredaran. Tentunya Badan
POM mengharapkan masyarakat bisa memahami dalam arti tidak merespons dengan
panik. Tentu ada langkah-langkah, ada justifikasi, ada langkah yang perlu kita lakukan
untuk mengantisipasi efeknya. Juga tetap memastikan kesediaan untuk pengobatan
dengan Ranitidin untuk tukak lambung atau tukak usus ada alternatif lainnya,”
tegasnya.