Page 103 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 103
Judul : Ranitidin Ditarik karena Picu Kanker, Ini Alternatif Penggantinya
Nama Media : viva.co.id
Tanggal : 11 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1183263-ranitidin-
ditarik-karena-picu-kanker-ini-alternatif-penggantinya
Tipe Media : Online
VIVA – Penarikan obat ranitidin oleh
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM) RI sempat
ramai diperbincangkan beberapa
hari lalu. Keputusan ini sendiri
diambil setelah sebelumnya dari
Badan Kesehatan Amerika, US FDA
dan EMA (European Medicines
Agency) tentang senyawa ranitidin
yang mengandung unsur NDMA
pemicu kanker.
Seperti diketahui Ranitidin ialah obat yang sering digunakan untuk gejala penyakit
tukak lambung dan tukak usus. Penarikan obat tersebut di pasaran sempat membuat
masyarakat yang mengonsumsinya khawatir.
Namun, Ketua Bidang Advokasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia, dr. Prasetyo Widhi Buwono, SpPD, mengimbau masyarakat untuk tidak
perlu khawatir. Prasetyo mengatakan bahwa sebenarnya ada beberapa alternatif obat
yang memiliki manfaat yang sama seperti ranitidin.
"Ranitidin itu biasa digunakan untuk tukak lambung tukak usus, gerd dan asam
lambung yang naik ke kerongkongan kalau dilihat dari golongannya itu kan H2 blocker
itu kerjanya menghambat atau memblok produksi asam lambung," kata Prasetyo saat
konferensi pers di BPOM.
Ia menjelaskan semua penyakit hati munculnya karena tingkat asam lambung yang
melonjak drastis. Obat lain yang bisa digunakan sebagai alternatif salah satunya ialah
famotidin dan juga antasida. Keduanya, lanjut Prasetyo, telah banyak beredar di
pasaran.
"Antasida itu untuk menetralkan asam lambung ada sukralfat itu melapisi lambung jadi
lambung yang luka tidak terkena asam lambung lagi. Kemudian ada juga obat yang
sudah tersebar luas, proton pump inhibitor dia memblok, dia lebih kuat untuk asam
lambung contohnya omeprazole dan lansoprazole," ungkap Prasetyo.
Ia menjelaskan bahwa semua obat itu bisa didapatkan di fasilitas kesehatan tingkat
pertama. Selain itu, menurutnya, obat-obatan tersebut juga telah ditanggung oleh
BPJS Kesehatan.