Page 98 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 98

Judul          : BPOM Hentikan Sementara Distribusi 67 Merk Obat Mengandung
                              Ranitidin

               Nama Media : sindonews.com

               Tanggal        : 11 Oktober 2019
               Halaman/URL: https://nasional.sindonews.com/read/1447719/15/beresiko-kanker-
               bpom-resmi-tarik-obat-lambung-ranitidin-dari-peredaran-1570781527

               Tipe Media  : Online

                                                                   JEDDAH - Badan Pengawasan Obat
                                                                   dan Makanan (BPOM) resmi menarik
                                                                   izin   peredaran     obat    lambung
                                                                   Ranitidin     yang       mengandung
                                                                   cemaran      N-Nitrosodimethylamine
                                                                   (NDMA).  Kepala  BPOM,  Penny  K
                                                                   Lukito mengungkapkan penarikan ini
                                                                   menindaklanjuti  informasi  US  Food
                                                                   and  Drug  Administration  (US  FDA)
                                                                   dan  European  Medicine  Agency
                                                                   (EMA)  bahwa  terdapat  produk
                                                                   Ranitidin     yang       mengandung
               cemaran  N-Nitrosodimethylamine  (NDMA)  yang  bersifat  karsinogenik.  Jika
               dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat beresiko memicu penyakit kanker.

               “Kami sebelumnya telah merilis informasi sehingga masyarakat akan mendapatkan
               distribusi obat yang aman dan bermutu, tentunya dari aspek kesehatannya. Jadi ini
               adalah bentuk progres dari informasi kami sebelumnya, bahwa izin edar dari Ranitidin
               telah  dicancel,  di  hold,  diambil  kembali,  dibatalkan  untuk  melihat  kembali
               kandungannya,”  ujar  Penny  dalam  konferensi  persnya  di  Kantor  BPOM,  Jakarta,
               Jumat (11/10/2019).

               Penny mengatakan BPOM memberikan jangka waktu 80 hari kepada industri farmasi
               untuk melakukan penarikan dimulai sejak 9 Oktober 2019. “Sehingga kami mengambil
               keputusan  saat  ini  untuk  seluruh  institusi  Farmasi  pemegang  izin  Ranitidin  untuk
               menghentikan  sementara  proses  produksi,  distribusi  dan  peredarannya.  Jadi  pada
               tanggal  4  Oktober  kami  hanya  meminta  produk  Ranitidin  untuk  ditarik,  namun  per
               tanggal  9  Oktober  untuk  sementara  ini  kami  memerintahkan  untuk  menghentikan
               seluruh distribusi dan produksinya,” jelasnya.

               Diketahui, Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk pengobatan gejala penyakit
               tukak lambung dan tukak usus. Sebelumnya BPOM telah memberikan persetujuan
               terhadap ranitidin sejak tahun 1989 melalui kajian evaluasi keamanan, khasiat, dan
               mutu.

               Ranitidin tersedia dalam bentuk sediaan tablet, sirup, dan injeksi. Namun, dari studi
               global memutuskan nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah
               96  ng/hari  (acceptable  daily  intake),  bersifat  karsinogenik  jika  dikonsumsi  di  atas
               ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103