Page 9 - Presskonpress Badan POM Serahkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk Sarana Produksi Vaksin COVID-19 di Bio Farma 30 - 31 Desember 2020
P. 9
Judul : BPOM: Percepatan Izin Vaksin Tetap Utamakan Aspek Manfaat
Nama Media : republika.co.id
Tanggal : 31 Desember 2020
Halaman/URL : https://republika.co.id/berita/qm5c8g463/bpom-percepatan-izin-
vaksin-tetap-utamakan-aspek-manfaat
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) melakukan percepatan pemberian
Emergency Use Authorization (EUA) atau
penggunaan untuk vaksin Sinovac. Kepala
BPOM, Penny K. Lukito mengatakan,
meskipun dipercepat namun BPOM
melakukan proses ini dengan hati-hati.
"Saya kira pemberian EUA ini akan melalui
proses percepatan, namun tetap aspek
manfaat yang didapatkan lebih tinggi
daripada aspek risiko yang sudah ada," kata Penny, dalam telekonferensi, Rabu
(30/12).
Ia menjelaskan, hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung terus
dikomunikasikan dengan uji serupa yang dilakukan di Turki dan Brazil. Di dalam
komunikasi tersebut, hasil uji klinis di tiga negara mendapatkan data yang konsisten.
Penny menjelaskan, penyuntikan kedua sudah selesai dan sudah dilakukan
pengamatan. "Sudah menunjukkan data-data yang baik kalau dikaitkan dengan
keamanan. Dan dilaporkan tidak ada efek samping yang serius," kata dia lagi.
Saat ini, lanjut dia, tim peneliti sedang menyelesaikan data-data analisa dari aspek
efikasi atau efektivitas vaksin. Selain itu juga diteliti bagaimana vaksin ini
menetralisasi jika tubuh manusia terpapar virus corona.
Penny menyebut, data-data yang dihasilkan sejauh ini menunjukkan hasil yang baik
dan meningkatkan kepercayaan diri BPOM sebagai pihak yang melakukan evaluasi.
Namun, pihaknya masih menunggu data hasil tiga bulan yang akan diberikan
kepada BPOM pada awal pekan pertama Januari.
Data tersebut, lanjut Penny, akan menunjukkan data efikasi. Di dalam waktu yang
sama, pihaknya juga akan membagikan data dari hasil klinis di Turki yang
menurutnya menunjukkan hasil yang baik, yakni 91,25 persen.
"Saya kira data-data yang lain juga konsisten dengan data-data yang didapatkan di
Indonesia," kata dia.