Page 21 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Selama Ramadhan dan Jelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2020_f
P. 21
penjual parcel. Haslinya, 98 sarana atau 72,06 persen memenuhi ketentuan dan 38
sarana atau 27,94 persen tidak memenuhi ketentuan.
“Aspek yang tidak memenuhi ketentuan, yaitu ditemukan produk yang rusak,
kedaluarsa dan tanpa izin edar. Tindaklanjut yang dilakukan berupa pemusnahan
barang untuk produk rusak, kedaluarsa dan tanpa izin edar yang didapatkan pada
sarana dan 38 sarana diberikan surat peringatan,” tambahnya.
Dalam masa Pandemi Covid-19, Kata Nuraeni, pelaksanaan intensifikasi
pengawasan keamanan produk pangan selama Ramadhan tetap harus dilakukan
dengan ketentuan yakni, Jumlah sampel terbatas dengan mempersingkat waktu
sampling. Yang semula dilakukan tujuh tahap, dimulai dua minggu sebelum
Ramadhan sampai menjelang Idul Fitri, kini menjadi empat tahap.
“Untuk menjaga keamanan petugas BPOM dan mencegah meluasnya pandemi
Covid-19, dalam melaksanakan Intensifikasi pengawasan pangan ini, maka setiap
petugas wajib selalu mengikuti protokol Covid-19,” tambahnya.
Selain pengawasan pangan, BPOM di Palu akan melaksanakan kegiatan KIE dan
pembagian handsanitizer di Hunian sementara (Huntara) korban bencana Petobo,
Balaroa dan Mamboro.
Kegiatan itu dilaksanakan dengan metode penyebaran informasi layanan
masyarakat, dengan menggunakan mobil keliling BPOM di Palu yang akan
menyiarkan informasi-informasi keamanan pangan dan pencegahan COVID-19.