Page 31 - Persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin Covovax Untuk Booster Usia 18 Tahun Ke Atas
P. 31
Judul : BPOM Setuju Vaksin Covovax Dipakai Booster untuk Usia 18 Tahun Lebih
Nama Media : rctiplus.com
Tanggal : 9/13/2022
Halaman/URL : https://www.rctiplus.com/news/detail/gaya-hidup/2931426/bpom-setuju-
vaksin-covovax-dipakai-booster-untuk-usia-18-tahun-lebih
Tipe Media : Media Online
Jurnalis : -
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) memberikan
persetujuan perluasan Emergency
Use Authorization (EUA) Vaksin
Covovax sebagai dosis booster
homolog untuk dewasa usia 18
tahun atau lebih. Kepala BPOM,
Penny Lukito mengatakan vaksin
tersebut telah melalui evaluasi data
klinik.
Pemberian EUA Vaksin Covovax
sebagai booster homolog
dilakukan setelah BPOM bersama
para ahli melakukan evaluasi
terhadap aspek keamanan, mutu, dan khasiat berdasarkan data-data uji klinik yang juga menjadi acuan
para ahli yang terlibat, ujarnya, Selasa (13/9/2022).
Menurutnya, hasil dua studi klinik memperlihatkan efektivitas pemberian booster 6 bulan setelah
vaksinasi primer lengkap pada kelompok usia 18 tahun ke atas.
Hasil studi juga menunjukkan profil keamanan yang serupa dengan profil keamanan pada pemberian
vaksinasi dosis primer, serta dapat ditoleransi dengan baik, tuturnya.
Dia menerangkan studi klinik pertama pada subjek dewasa sehat menunjukkan titer antibodi
Imunoglobulin G (IgG) pada 28 hari setelah pemberian booster meningkat sebesar 33,7 kali
dibandingkan sebelum pemberian booster. Hasil pengukuran titer antibodi netralisasi juga
menunjukkan peningkatan sebesar 95,6 kali dibandingkan sebelum pemberian booster.
Penny menambahkan, dalam tahapan studi klinik kedua dengan pengukuran titer antibodi yang lebih
panjang, yaini 35 hari setelah pemberian booster menunjukkan peningkatan antibodi IgG sebesar 17,1
kali dibandingkan sebelum pemberian booster dengan seroconversion rate 100 persen. Hasil
pengukuran titer antibodi netralisasi juga menunjukkan peningkatan sebesar 7,7 kali dibandingkan
sebelum pemberian booster dengan seroconversion rate 99.6 persen.