Page 3 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 3

Judul                : Peredaran Obat Tradisional Ilegal di Bekasi Capai Rp3,2 Miliar

                 Nama Media           : okezone.com

                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL           :
                                       https://nasional.okezone.com/read/2020/09/25/337/2283739/p
                                       eredaran-obat-tradisional-ilegal-di-bekasi-capai-rp3-2-miliar

                 Tipe Media           : Online

                                                             JAKARTA -  Badan  Pengawas  Obat  dan
                                                             Makanan  (BPOM)  melakukan  operasi
                                                             penindakan  obat  tradisional  dan  pangan
                                                             ilegal di Rawalumbu, Bekasi, pada Rabu
                                                             23 September 2020. Nilai temuan barang
                                                             bukti sebanyak 60 item dengan 78.412 pcs
                                                             obat  tersebut  nilainya  mencapai  Rp3,25
                                                             miliar.
                                                             "Nilai  temuan  barang  bukti  sebanyak  60
                                                             item,  78.412  pcs  diperkirakan  mencapai
                 nilai  keekonomian  sebesar  Rp3,25  miliar,"  ujar  Kepala  BPOM  Penny  Lukito  saat
                 jumpa pers secara virtual, Jumat (25/9/2020).

                 Menurut  Penny,  temuan  ini  merupakan  hasil  dari  laporan  masyarakat  yang
                 menyebutkan  adanya  gudang  penyimpanan  dan  mendistribusikan  produk  obat
                 tradisional dan pangan olahan ilegal.
                 Berdasarkan  laporan  tersebut,  Penyidik  Pegawai  Negeri  Sipil  (PPNS)  BPOM
                 melakukan  pendalaman  dan  penelusuran  yang  kemudian  menunjukkan  adanya
                 pelanggaran.

                 “Untuk sementara, diketahui bahwa modus operandi pelaku adalah mengedarkan
                 obat  tradisional  dan  pangan  olahan  ilegal  melalui  platform  e-commerce,  serta
                 mendistribusikan  produk  tersebut  melalui  jasa  transportasi  online  dan  ekspedisi,”
                 jelas Penny.

                 “Dari operasi ilegal ini, tersangka berhasil mendapatkan omset miliaran rupiah setiap
                 tahunnya,” lanjutnya.

                 Berdasarkan temuan ini, para tersangka dapat dijerat dengan ketentuan Undang-
                 undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara
                 maksimal 15 tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar.

                 Selain itu, tersangka juga dapat dikenakan hukuman pidana berdasarkan ketentuan
                 Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 142 Jo.  Pasal 91 ayat (1)
                 dengan ancaman pidana penjara maksimal 2 tahun atau denda maksimal Rp 4 miliar.

                 Mereka juga bisa dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8
                 Tahun 1999, Pasal 62 ayat (1), dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun
                 atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar.
   1   2   3   4   5   6   7   8