Page 5 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 5

Judul                 :  BPOM  Ungkap Produsen  Obat Tradisional Ilegal Senilai Rp
                                      3,25 Miliar di Bekasi

                 Nama Media           : tribunnews.com
                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL          :https://www.tribunnews.com/nasional/2020/09/25/bpom-
                                      ungkap-produsen-obat-tradisional-ilegal-senilai-rp-325-miliar-di-
                                      bekasi

                 Tipe Media           : Online

                                                                     TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA  -
                                                                     Badan  POM  menemukan  obat
                                                                     tradisional  dan  pangan  olahan
                                                                     tanpa  izin  edar  di  Rawalumbu,
                                                                     Bekasi,    Jawa      Barat,    Rabu
                                                                     (23/9/2020).

                                                                     Kepala  Badan  POM  Penny  K
                                                                     Lukito  mengatakan  dari  temuan
                                                                     tersebut pihaknya menyita barang
                 bukti sebanyak 60 item dan 78.412 picis obat tradisional serta pangan olahan tanpa
                 izin yang diperkirakan bernilai Rp 3,25 milyar.

                 "Temuan bermula dari hasil pengawasan rutin dimana ada laporan masyarakat yang
                 menyebutkan adanya gudang yang menyimpan dan mendistribusikan produk obat
                 tradisional dan pangan olahan ilegal di wilayah tersebut," kata Penny K Lukito dalam
                 konferensi pers daring, Jumat (25/9/2020).

                 Berdasarkan laporan tersebut, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Badan POM
                 melakukan  pendalaman  dan  penelusuran  yang  kemudian  menunjukkan  adanya
                 pelanggaran di bidang Obat dan Makanan.

                 “Untuk sementara, diketahui bahwa modus operandi pelaku adalah mengedarkan
                 obat  tradisional  dan  pangan  olahan  ilegal  melalui  platform  e-commerce,  serta
                 mendistribusikan  produk  tersebut  melalui  jasa  transportasi  online  dan  ekspedisi,”
                 katanya.

                 Dari operasi ilegal ini, tersangka berhasil mendapatkan omset miliaran rupiah setiap
                 tahunnya.

                 Berdasarkan temuan dan fakta di lapangan, para tersangka dapat dijerat dengan
                 ketentuan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 196 Jo. Pasal
                 98 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 197 Jo.

                 Pasal 106 ayat (1) yang pada intinya menyatakan bahwa setiap orang yang dengan
                 sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi, dan/atau alat kesehatan
                 yang tidak memiliki izin edar dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun
                 dan denda paling banyak 1,5 miliar rupiah.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10