Page 7 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 7

Judul                 :  BPOM  Tindak  Peredaran  Obat  Tradisional  Ilegal  Senilai
                                      Rp3,25 Miliar di Bekasi

                 Nama Media           : inews.id
                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL          :https://www.inews.id/news/megapolitan/bpom-tindak-
                                      peredaran-obat-tradisional-ilegal-senilai-rp325-miliar-di-bekasi

                 Tipe Media           : Online

                                                                     JAKARTA,  iNews.id  -  Badan
                                                                     Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                                     (BPOM) menindak peredaran obat
                                                                     tradisional  dan  bahan  pangan
                                                                     ilegal di Rawalumbu, Bekasi, Jawa
                                                                     Barat.  Sebanyak  78.412  obat
                                                                     tradisional dan bahan pangan tak
                                                                     berizin senilai Rp3,25 miliar di sita
                                                                     dari sebuah gudang penyimpanan
                                                                     di Rawalumbu.
                 Kepala  BPOM,  Penny  Lukito  mengatakan  penindakan  berawal  dari  laporan
                 masyarakat terkait keberadaan gudang tersebut. BPOM kemudian menerjunkan tim
                 penyidik dan menemukan adanya pelanggaran di sana.

                 "Barang bukti ilegal yang ditemukan sebanyak 78.412 unit yang terdiri dari 60 item
                 dengan nilai ekonomi mencapai Rp3,25 miliar," kata Penny dalam konferensi pers
                 yang digelar secara virtual di Jakarta, Jumat (25/9/2020).
                 Dari penelusuran yang dilakukan, penyidik menemukan obat tradisional dan pangan
                 ilegal itu dijual melalui berbagai platform di internet. Barang kemudian didistribusikan
                 melalui transportasi online dan ekspedisi.

                 “Dari  operasi  ilegal  ini,  tersangka  diketahui  mendapatkan  omzet  miliaran  rupiah
                 setiap tahunnya,” ucapnya.

                 Berdasarkan  temuan  ini,  para  tersangka  dapat  dijerat  dengan  Undang-undang
                 Nomor  36  Tahun  2009  tentang  Kesehatan  dengan  ancaman  pidana  penjara
                 maksimal 15 tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar. Selain itu, tersangka juga
                 dapat dikenakan hukuman pidana berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pangan
                 Nomor  18  Tahun  2012  Pasal  142  jo  Pasal  91  ayat  (1)  dengan  ancaman  pidana
                 penjara maksimal dua tahun atau denda maksimal Rp4 miliar.

                 Mereka juga bisa dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8
                 Tahun 1999, Pasal 62 ayat (1). Ancaman pidana yang menunggu yaitu hukuman
                 penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12