Page 9 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 9

Judul                 : BPOM Amankan Obat Tradisional Terkait Covid-19 Tanpa Izin
                                      Edar

                 Nama Media           : suara.com
                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL          :https://www.suara.com/health/2020/09/25/191110/bpom-
                                      amankan-obat-tradisional-terkait-covid-19-tanpa-izin-edar

                 Tipe Media           : Online

                                                             Suara.com - Kepala Badan POM Penny K.
                                                             Lukito  mengumumkan  temuan  obat
                                                             tradisional    tanpa    izin    edar    atau
                                                             mengandung  bahan  kimia  obat,  serta
                                                             pangan olahan tanpa izin edar pada Rabu,
                                                             23  September  2020  di  Rawalumbu,
                                                             Bekasi.

                                                             Barang  bukti  temuan  sebanyak  60  item,
                                                             78.412      buah      diperkirakan      nilai
                 ekonominya mencapai sebesar Rp 3,25 miliar.

                 Temuan  ini  merupakan  hasil  pengawasan  rutin  yang  berawal  dari  laporan
                 masyarakat  yang  menyebutkan  adanya  gudang  yang  menyimpan  dan
                 mendistribusikan produk obat tradisional dan pangan olahan ilegal.

                 Berdasarkan laporan tersebut, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Badan POM
                 melakukan  pendalaman  dan  penelusuran  yang  kemudian  menunjukkan  adanya
                 pelanggaran di bidang Obat dan Makanan.

                 “Untuk sementara, diketahui bahwa modus operandi pelaku adalah mengedarkan
                 obat  tradisional  dan  pangan  olahan  ilegal  melalui  platform  e-commerce,  serta
                 mendistribusikan  produk  tersebut  melalui  jasa  transportasi  online  dan  ekspedisi,”
                 terang Penny saat konferensi pers, Jumat (25/9/2020).

                 Selama menjalankan usaha ilegalnya, kata Penny, tersangka berhasil meraih omset
                 miliaran rupiah setiap tahunnya.

                 Berdasarkan temuan dan fakta di lapangan, para tersangka dapat dijerat dengan
                 ketentuan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 196 Jo. Pasal
                 98 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1).
                 Pada intinya menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja memproduksi
                 atau mengedarkan sediaan farmasi, atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar
                 dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 1,5
                 miliar rupiah.

                 “Selain itu, tersangka juga dapat dikenakan hukuman pidana berdasarkan ketentuan
                 Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 142 Jo. Pasal 91 ayat (1),”
                 tambah Penny.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14