Page 12 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 12
Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999, Pasal 62 ayat
(1), tersangka dapat dikenakan hukuman dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau
pidana denda paling banyak Rp2 miliar.
Lebih lanjut Direktur Penyidikan Obat dan Makanan Rustyawati menjelaskan, pemeriksaan
terkait temuan tersebut masih terus didalami, termasuk pernyataan dari para saksi.
“Masih kita dalami terus ini dari mana sumbernya dan siapa aktor-aktor yang terlibat di
dalamnya,” tutur Rustyawati.
Penny menuturkan, selama semester I 2020, Badan POM berhasil mengidentifikasi 48.058
tautan penjualan obat dan makanan ilegal melalui media online. Jumlah ini meningkat hampir
100 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 24.573 tautan.
Dia mengungkapkan, selama pandemi covid-19, penjualan secara online memang melonjak,
sehingga Badan POm melalui Kedeputian Bidang Penindakan dan Balai Besar/Balai
POM/Kantor Badan POM di kabupaten/kota di seluruh Indonesia, akan terus melakukan
operasi-operasi penindakan terutama penjualan obat dan makanan melalui online.
“Selama kurun waktu Maret-September 2020, telah dilakukan operasi penindakan di 29
provinsi dengan nilai temuan barang bukti sebesar Rp46,7 miliar,” ungkap Penny.
Khusus operasi pemberantasan penyalahgunaan Obat–Obat Tertentu (OOT), selama kurun
waktu yang sama Badan POM berhasil melakukan penindakan di 13 kota yaitu Jakarta,
Medan, Padang, Serang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Manado,
Mamuju, Makassar, dan Palu dengan jumlah barang bukti sebanyak 1.632.349 butir OOT
senilai Rp4,04 miliar.
Dalam memberantas kejahatan obat dan makanan, Badan POM mengedepankan upaya
pencegahan melalui optimalisasi kegiatan cegah tangkal, siber dan intelijen. Sementara itu,
untuk penegakan hukum akan lebih difokuskan pada kejahatan dengan nilai ekonomi tinggi
atau kualitas kejahatannya akan mempengaruhi kesehatan masyarakat, perekonomian,
harga diri bangsa (ketahanan bangsa) utamanya produk-produk impor dan kejahatan
terorganisir.
Dalam waktu dekat, Badan POM akan melakukan pemusnahan terhadap barang bukti tindak
pidana di bidang obat dan makanan temuan 2019 senilai Rp 53,5 miliyar.
Kepala Badan POM memberikan peringatan kepada para pelaku usaha di bidang Obat dan
Makanan yang terlibat dalam pembuatan dan peredaran Obat dan Makanan ilegal.
“Kami tak segan untuk menindak dan menegakkan hukum kepada siapapun yang tidak
mengikuti aturan agar pelanggar diberi hukuman yang setimpal. Kesehatan masyarakat
terancam jika pelaku usaha tidak patuh”, tegasnya.
Masyarakat dimbau agar lebih berhati-hati dalam memilih, membeli dan mengonsumsi
produk Obat dan Makanan, termasuk banyaknya informasi penggunaan obat-obat herbal
dengan klaim mencegah, mengobati atau menyembuhkan COVID-19. Selalu ingat Cek
“KLIK” (Kemasan, Label, izin Edar dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi
produk Obat dan Makanan.
Masyarakat dapat memperoleh informasi tentang produk Obat dan Makanan dengan mudah
melalui situs resmi Badan POM, sosial media resmi Badan POM, maupun HaloBPOM
1500533.