Page 11 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 11

Judul                : Badan POM Dapati Obat Tradisional Ilegal Senilai Rp3,2 miliar

                 Nama Media           : mediaindonesia.com

                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL          :https://mediaindonesia.com/read/detail/347848-badan-pom-
                                      dapati-obat-tradisional-ilegal-senilai-rp32-miliar

                 Tipe Media           : Online

                                                             BADAN  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                             (Badan  POM)  menemukan  produk  obat
                                                             tradisional tanpa izin edar dan mengandung
                                                             bahan kimia obat, serta pangan olahan tanpa
                                                             izin  edar  pada  operasi  penindakan  yang
                                                             digelar  Rabu  (23/9)  lalu  di  Rawalumbu,
                                                             Bekasi.  Dalam  operasi  tersebut  ditemukan
                                                             barang  bukti  sebanyak  60  item  yang  terdiri
                                                             dari 78.412 barang dan nilai keekonomiannya
                                                             diperkirakan mencapai Rp3,25 miliar.

                 “Ini adalah temuan kita yang terakhir, obat-obatan tradisional, impor dan juga produksi dalam
                 negeri yang mengandung bahan kimia obat. Termasuk juga produk pangan olahan, kopi
                 dengan klaim berlebihan hati-hati karena ini mengandung bahan kimia obat yang berbahaya
                 bagi organ anda,” kata Penny K Lukito dalam konferensi pers hasil operasi penindakan obat
                 dan makanan di Bekasi, Jumat (25/9).
                 Temuan ini merupakan hasil pengawasan rutin yang bermula dari laporan masyarakat yang
                 menyebutkan  adanya  gudang  yang  menyimpan  dan  mendistribusikan  produk  obat
                 tradisional dan pangan olahan ilegal.
                 Berdasarkan  laporan  tersebut,  Penyidik  Pegawai  Negeri  Sipil  (PPNS)  Badan  POM
                 melakukan pendalaman dan penelusuran yang kemudian menunjukkan adanya pelanggaran
                 di bidang Obat dan Makanan.
                 “Untuk  sementara,  diketahui  bahwa  modus  operandi  pelaku  adalah  mengedarkan  obat
                 tradisional dan pangan olahan ilegal melalui platform e-commerce, serta mendistribusikan
                 produk  tersebut  melalui  jasa  transportasi  online  dan  ekspedisi,”  tuturnya.  Berdasarkan
                 temuan  dan  fakta  di  lapangan,  para  tersangka  dapat  dijerat  dengan  ketentuan  Undang-
                 Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 196 Jo. Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) serta
                 Pasal  197  Jo.  Pasal  106  ayat  (1)  yang  menyatakan  bahwa  setiap  orang  yang  dengan
                 sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi, dan/atau alat kesehatan yang
                 tidak memiliki izin edar dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda
                 paling banyak Rp1,5 miliar.

                 Selain itu, tersangka juga dapat dikenakan hukuman pidana berdasarkan ketentuan Undang-
                 Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 142 Jo. Pasal 91 ayat (1) yang menyatakan
                 bahwa pelaku usaha pangan yang dengan sengaja tidak memiliki izin edar terhadap setiap
                 pangan olahan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam
                 kemasan eceran dapat dikenakan hukuman pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda
                 paling banyak Rp4 miliar.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16