Page 78 - Majalah BERAKSI edisi 3
P. 78

KEGIATAN STRATEGIS PPPOMN  BERAKSI 2023  BERAKSI 2023                                        KEGIATAN STRATEGIS PPPOMN

 benchmarking   “DETERMINATION OF 1,4-DIOXANE IN COSMET-
              PERJALANAN PANJANG METODE ANALISIS




 DALAM RANGKA MENINGKATKAN   IC PRODUCTS BY GAS CHROMATOGRAPHY MASS

 PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI   SPECTROMETRY HEAD SPACE SAMPLER (GC-MS/
 PENGELOLAAN KEUANGAN                HSS)” MENJADI ACM


 PENULIS: ANGGITA PERDANA PUTRI        PENULIS: NANY BODRORINI DAN HASTI KUSUMA




      PEMBAHASAN ACTLC SECARA DARING TANGGAL 16 NOVEMBER 2023


 usat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan
 Nasional (PPPOMN) merupakan salah satu unit ker-
 ja dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
 Pyang memiliki kesempatan  dalam hal mengelola
 anggarannya sendiri. Pengelolaan anggaran di PPPOMN di-
 lakukan dengan beberapa metode seperti pembayaran lang-
 sung atau LS, tunai, dan  penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
 (KKP). Pembayaran melalui metode KKP merupakan salah satu
 sistem pembayaran yang penggunaannya sedang di gencarkan   istilah dadakan. Perjalanan yang telah direncanakan
 secara maksimal. Berdasarkan hal tersebut, pengelola keuan-  jauh dari waktu yang  ditugaskan dapat menggunakan
 gan PPPOMN telah melakukan  benchmarking pada tanggal 27   metode pembayaran LS bendahara dimana pegawai yang
 Oktober 2023  ke salah satu instansi yang mendapat  predikat   melakukan perjalanan harus menyerahkan surat tugas
 penggunaan KKP terbanyak pada satker yang terdaftar di Kan-  tanda penugasan perjalanan dinas.
 tor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta VI yaitu   Mekanisme pengajuan perjalanan dinas di PPATK
 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna   juga tersusun sangat rapi dengan memanfaatkan aplikasi
 memaksimalkan penggunaan KKP serta pertanggungjawaban-  khusus yang telah dikembangkan untuk memonitoring
 nya yang tertib administrasi.   pengajuan perjalanan dinas hingga pembayaran biaya
 Berdasarkan hasil diskusi, PPATK memiliki realisasi KKP ter-  perjalanan dinas. Hal ini memudahkan berbagai pihak,
 besar dikarenakan jumlah pemegang kartu kredit pada instasi   baik pegawai yang melakukan perjalanan dinas maupun
 tersebut cukup banyak dan hampir seluruh biaya operasional   tim keuangan. Seluruh dokumen pendukung perjalanan
 seperti konsumsi, zoom, pembelian ATK, souvenir, maupun pem-  dinas dapat dilihat pada aplikasi tersebut dan pegawai
 belian bahan bakar kantor menggunakan KKP. Penggunaan   yang melakukan perjalanan dinas juga dapat memantau
 KKP tersebut  sangat  memudahkan PPATK  dalam  melakukan   perkembangan pencairan biaya perjalanan dinas. Berb-
 berbagai transaksi. Monitoring pembelian menggunakan KKP   agai informasi yang telah didapat sangat membuka wa-
 juga lebih mudah karena dapat di kontrol melalui daftar riil   wasan dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk pengelola
 pengeluaran KKP saat pengajuan Surat Perintah Bayar (SPBY)   keuangan di PPPOMN. Diharapkan melalui benchmark-
 KKP. Selain itu, penggunaan KKP di PPATK juga digunakan un-  ing yang dilakukan ini dapat diadopsi pelaksaanannya
 tuk biaya perjalanan dinas seperti penggunaan kartu kredit di   secara baik di PPPOMN atau dapat dikembangkan dan   SEAN Cosmetic Testing Laboratories Commit-  Dua metode analisis pengujian kimia kos-
 PPPOMN. Biaya perjalanan dinas dengan metode pembayaran   ditelaah lebih lanjut.   tee (ACTLC) merupakan salah satu komite   metik Indonesia, dalam hal ini adalah metode
 KKP adalah perjalanan yang mendesak atau dikenal dengan   dibawah ASEAN  Cosmetic Committee (ACC)   analisis  yang dikembangkan oleh Laborato-
            Ayang mempunyai ruang lingkup antara         rium Pengembangan Pengujian Kimia Kosme-
         lain menetapkan metode kosmetik ASEAN (ASEAN Cos-  tik, Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
         metic Method/ACM) sesuai dengan persyaratan ASEAN   Makanan Nasional (PPPOMN) Badan POM yang
         Cosmetic Directive (ACD), meninjau dan memperbarui   telah berhasil menjadi ASEAN Cosmetic Method
         metode kosmetik ASEAN yang ada untuk memastikan   (ACM) yaitu:
         kesesuaian untuk penggunaan yang dimaksudkan,   1.  Identifikasi dan Penetapan Kadar Hidroki-
         memperkuat  kompetensi laboratorium pengujian       non dalam Kosmetik secara KLT dan KCKT
         kosmetik negara anggota ASEAN, serta membangun   2.  Identifikasi   dan   Penetapan   Kadar
 BENCHMARKING PENGELOLAAN KEUANGANPPPOMN  sistem  jaminan  kualitas  yang  efisien  sesuai  dengan   2-Phenoxyetanol, Methyl, Ethyl, Propyl dan
         pedoman  diantaranya penetapan program uji pro-     Butyl 4-Hidroksibenzoat dalam Kosmetik
         fisiensi.                                           secara KCKT
            ACTLC merupakan salah satu wujud konkrit par-   Pada pertemuan ACTLC ke-13 tanggal 18-
         tisipasi aktif Indonesia dalam jejaring laboratorium   19 Juni 2019 di Nay Pyi Taw, Myanmar, Indo-
         kosmetik tingkat ASEAN serta memberikan duku-   nesia ditunjuk sebagai  lead dalam penjajakan
         ngan teknis pada pengawasan  post-market  melalui   metode analisis 1,4-Dioxane sebagai ACM baru.
         penguatan laboratorium pengujian kosmetik. ACTLC   Untuk dapat menjadi ACM, maka berbagai ke-
         secara rutin menyelenggarakan pertemuan dua kali   tentuan/ persyaratan harus dipenuhi. Langkah
         dalam setahun, yang dilaksanakan bersamaan de-  awal dimulai pada tahun 2019 dengan sharing
         ngan meeting ASEAN Cosmetic Scientific Body (ACSB). Ha-  metode dari AMS yang mempunyai metode
         sil dari ACTLC meeting selanjutnya dipaparkan pada   1,4-Dioxane, yaitu Indonesia dan Singapura. Se-
         sidang ACC. Anggota ACTLC atau ASEAN Member States   lanjutnya terhadap metode dari Indonesia dan
         (AMS) terdiri  dari  10  (sepuluh) negara  yakni  Brunei   singapura ini diberikan tanggapan oleh AMS
         Darussalam, Cambodia, Indonesia, Lao PDR, Malaysia,   yang lain dalam hal ini Filipina, Thailand dan
         Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam.  Malaysia.



 77                                                         78
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83