Page 94 - Majalah BERAKSI edisi 3
P. 94

KEGIATAN STRATEGIS PPPOMN  BERAKSI 2023  BERAKSI 2023                                                   INTERMEZZO




 Pertemuan  Teknis  Jejaring  Laboratorium  Pengu-
 jian Pangan Indonesia (JLPPI) - Laboratorium Rujukan   Peran  Laboratorium  Mikrobiologi  dan  Biologi  Molekuler
 Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI), Webinar Jejaring   PPPOMN dalam Lingkup Regional ASEAN
 Laboratorium  Pengujian  Pangan  Indonesia  (JLPPI)-
 Laboratorium  Rujukan  Pengujian  Pangan  Indonesia      Laboratorium  Mikrobiologi dan Biologi Molekuler
 (LRPPI) "Manajemen Pemeliharaan dan Teknik Preser-  PPPOMN  tidak  hanya  membangun  jejaring  laboratorium
 vasi Mikroba"  nasional, namun juga berpartisipasi dalam tingkat ASEAN.

    Selain menjadi Laboratorium Rujukan pen-  Dalam lingkup ASEAN, Laboratorium Mikrobiologi dan Biolo-
 gi Molekuler berperan aktif dalam beberapa kegiatan pent-
 gujian DNA spesifik spesies dan GMO, Laboratorium   ing yaitu ASEAN  Food Testing Laboratory Committee (AFTLC),
 MBM juga ditunjuk sebagai Laboratorium Rujukan   ASEAN  Cosmetics  Testing Laboratory  Committee (ACTLC), dan
 untuk pengujian mikrobiologi sejak tahun 2018. Per-  ASEAN Genetically Modified Food Testing Network (ASEAN GMF-
 temuan rutin juga sering diadakan untuk mengkatal-  Net).
 isis pemecahan permasalahan pengujian pangan      AFTLC memiliki salah satu fungsi untuk memantau,
 yang dihadapi oleh Laboratorium internal maupun   membimbing dan meninjau pembentukan dan fungsi AFRL
 eksternal BPOM. Kali ini, pertemuan teknis jejaring   dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas labora-
 mikrobiologi mengusung tema "Manajemen Peme-  torium pengujian pangan negara anggota ASEAN dan men-
 liharaan dan Teknik Preservasi Mikroba". Kegiatan   dukung keamanan pangan. Saat ini terdapat 10 ASEAN Food
 ini diselenggarakan dalam bentuk webinar pada   Reference Laboratory (AFRL) yang  telah disetujui. Sejak ta-
 tanggal 18 Oktober 2023. Kegiatan ini dibuka untuk   hun 2018, Laboratorium Mikrobiologi dan Biologi Molekuler
 umum dan tidak dipungut biaya. Pertemuan terse-  berinisiatif  untuk  mengajukan proposal  AFRL  baru terkait
 but turut mengundang Prof. Dr. Atit Kanti, M.Sc dan   Species  Identification  dan  Food  Allergen. Selama jangka waktu
 Dr. Dalia Sukmawati, S.Pd, M.Si sebagai pembicara.   tersebut, pengajuan proposal tersebut telah melewati tiga
 Jumlah peserta yang berpartisipasi dalam webinar   kali pergantian judul berdasarkan masukan dari negara-
 ini mencapai 394 orang yang berasal dari berbagai   negara anggota ASEAN yang tergabung dalam AFTLC. Saat
 daerah dan latar belakang, menandakan antusiasme   ini pengajuan AFRL baru telah mendapatkan dukungan dari
 peserta yang tinggi terhadap materi tersebut.   sebagian besar anggota ASEAN, namun masih berproses den-
 Pemeliharaan mikroba merupakan hal yang cu-  gan beberapa masukan dari anggota ASEAN lainnya.
 kup krusial dalam pengujian mikrobiologi karena      Berbeda dengan AFTLC, dukungan ACTLC terhadap
 setiap jenis  mikroba mungkin memerlukan teknik   pengawasan keamanan kosmetik dilakukan dengan melaku-
 preservasi yang berbeda. Laboratorium mikrobiologi   kan harmonisasi dan adopsi metode pengujian kosmetik
 membutuhkan  mikroba  sebagai  baku  pembanding   di lingkup ASEAN sebagai ASEAN  Cosmetics Methods (ACM).
 pengujian yang dilakukan. Umumnya suatu Labo-  Untuk pengujian mikrobiologi, metode yang diacu yaitu
 ratorium mikrobiologi akan memiliki kultur Master   ISO kosmetik. Persyaratan yang ditetapkan ACTLC sebagai
 (Master Culture) dan kultur stok (Stock Culture) untuk   standar batas kontaminan mikroba yang diperbolehkan ti-
 disimpan dalam jangka panjang, serta kultur kerja   dak sesuai dengan metode ISO yang diacu. Terkait ketidak-
 (Working Culture) untuk digunakan dalam pengujian   sesuaian tersebut, Laboratorium Mikrobiologi dan Biologi
 rutin sehari-hari atau pengembangan metode.  Oleh   Molekuler telah berinisiatif untuk mengajukan  perubahan
 karena itu, pemeliharaan mikroba yang baik akan   standar tersebut melalui pertemuan  ACTLC. Laboratorium
 memberikan jaminan mutu hasil  pengujian yang   Mikrobiologi dan Biologi Molekuler telah diberikan kesem-
 dapat dipertanggungjawabkan.   patan untuk menyampaikan permohonan perubahan terse-
    Selain menambah pengetahuan terkait   but pada pertemuan ACTLC ke-20 dan sangat didukung oleh
 teknik pemeliharaan mikroba, para peserta  juga   Thailand dan Filipina. Permohonan perubahan ini telah ma-
 dapat mempelajari bagaimana membangun manaje-  suk menjadi agenda resmi ACTLC untuk pertemuan berikut-
 men koleksi kultur yang baik, sistematis dan terte-  nya dan diagendakan untuk segera mendapat  persetujuan
 lusur. Laboratorium Mikrobiologi dan Biologi Mole-  dari negara anggota ASEAN lainnya secara formal.
 kuler telah memiliki berbagai koleksi kultur bakteri   ASEAN GMFNet memfasilitasi pertukaran informasi ter-
 patogen yang berhasil diisolasi dari beragam  jenis   kini terkait sistem peraturan Produk Rekayasa Genetik (PRG),
 sampel. Koleksi kultur patogen tersebut telah dirin-  tanaman PRG yang sedang diteliti, dan kemampuan pengu-
 tis sejak awal tahun 2020 dan diharapkan dapat ber-  jian PRG. Memfasilitasi upaya peningkatan kompetensi un-
 lanjut untuk mendukung ketersediaan mikroba se-  tuk mempersempit kesenjangan kompetensi dalam pengu-
 tara dengan yang tercatat dalam World Data Centre for   jian PRG negara-negara anggota. Mendiskusikan pendekatan
 Microbiology (WDCM), sehingga Laboratorium Mikro-  umum ASEAN dalam isu-isu terkini mengenai bioteknologi
 biologi dan Biologi Molekuler PPPOMN dapat berkon-  modern
 tribusi dalam memenuhi kebutuhan baku mikroba
 untuk Laboratorium internal maupun eksternal.


 ASEAN FOOD TESTING LABORATORY COMMITTEE
 (AFTLC) DAN ASEAN COSMETICS TESTING LABORATORY
 COMMITTEE (ACTLC).


















 93                                                         94
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99