Page 21 - Peresmian IF Semarang
P. 21
Judul : Investasi Asing di Farmasi Indonesia Meningkat Terus
Nama Media : wartaekonomi.co.id
Tanggal : 28 Februari 2020
Halaman/URL : https://www.wartaekonomi.co.id/read274201/investasi-asing-di-
farmasi-indonesia-meningkat-terus
Tipe Media : Online
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny K Lukito
mengungkapkan dalam kurun waktu lima
tahun terakhir terdapat 15 investasi
industri farmasi asing yang telah
beroperasi serta dua industri yang masih
dalam proses pembangunan.
Penny menegaskan seluruh
investasi industri farmasi tersebut ditargetkan memenuhi kebutuhan bahan baku dan produk
obat esensial dalam negeri, selain juga untuk kebutuhan ekspor antara lain berupa produk
biologi, produk onkologi, dan produk anti-retroviral.
Hal itu disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi obat anti-retroviral baru PT
Sampharindo Retroviral Indonesia (SRI) pada Kamis (27/2/2020). "Investasi asing bidang
industri farmasi di Indonesia terus menunjukkan peningkatan," kata Penny.
Ia mengatakan pembangunan dan pengembangan industri farmasi ini selaras dengan
kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Nasional (RIPIN)
2015-2035, di mana salah satu industri yang menjadi perhatian adalah industri farmasi,
kosmetik, dan makanan.
Hal ini juga sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi yang diharapkan akan terus mendorong dunia usaha untuk
mengembangkan inovasi dan daya saing di pasar internasional.
"Kami sangat mendukung munculnya industri baru dengan teknologi mutakhir. Selain
membuktikan adanya iklim investasi yang positif di Indonesia, hal tersebut juga menjadi sarana
terjadinya transfer teknologi, penyerapan tenaga kerja lokal, dan untuk memenuhi kebutuhan
obat yang memenuhi standar keamanan, khasiat, dan mutu," tambahnya.
Penny menjelaskan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan investasi di bidang farmasi
di antaranya melakukan berbagai perbaikan dalam tata laksana pelayanan publik, termasuk