Page 107 - 020222_Badan POM Terbitkan Persetujuan Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm sebagai Dosis Booster
P. 107
Judul : 6 Fakta Vaksin Sinopharm, Dapat Izin BPOM untuk Booster
Nama Media : kompas.com
Tanggal : 3 Februari 2022
Halaman/URL : https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/03/120000165/6-
fakta-vaksin-sinopharm-dapat-izin-bpom-untuk-booster
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) resmi
mengeluarkan emergency use
authorization (EUA) atau izin
penggunaan darurat untuk vaksin
Sinopharm sebagai booster atau
vaksin lanjutan.
Melalui laman resmi BPOM,
Kepala BPOM Penny K Lukito
mengatakan bahwa vaksin
Sinopharm digunakan sebagai
vaksin booster yang bersifat
homolog. Homolog di sini artinya vaksinasi dosis ketiga menggunakan jenis vaksin
yang sama seperti saat vaksinasi dosis pertama dan kedua.
1. Berjenis inactivated vaccine Melansir Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat
(7/5/2021), vaksin Sinopharm adalah vaksin virus corona produksi Beijing Bio-Institute
Biological, China. Vaksin ini berjenis inactivated vaccine yang disebut dengan SARS-
CoV-2-Vaccine (Vero Cell).
Inactivated vaccine adalah vaksin dengan menggunakan partikel virus yang telah
dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus, tanpa risiko
menimbulkan penyakit yang serius.
2. Efikasi capai 78 persen Melansir dari laman Universitas Gadjah Mada, (22/6/2021),
Prof. Zullies Ikawati, PhD. Apt., menuliskan bahwa vaksin Sinopharm memiliki efikasi
sebesar 78 persen, didasarkan pada uji klinik di Uni Emirat Arab.
“Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac (yaitu virus yang
diinaktivasi), maka profil efek samping samping (vaksin Sinopharm) juga mirip, di
mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0.01 persen atau terkategori sangat
jarang,” jelas Prof. Zullies dalam keterangan tertulisnya.
3. Efek samping lokal Prof. Zullies menyampaikan bahwa efek samping atau Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Sinopharm yang banyak dijumpai adalah efek
samping lokal yang ringan.
Seperti nyeri atau kemerahan di area kulit yang disuntik, serta beberapa efek samping
sistemik seperti sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk. Namun, efek