Page 158 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 158
Judul : Waspada! Pabrik Pengedar Tahu Berformalin di Bogor Berhasil diamankan,
BPOM : Ancaman Penjara 5 tahun, denda Rp 10 miliar
Nama Media : terkini.id
Tanggal : 6/12/2022
Halaman/URL : https://makassar.terkini.id/waspada-pabrik-pengedar-tahu-berformalin-di-
bogor-berhasil-diamankan-bpom-ancaman-penjara-5-tahun-denda-rp-10-
miliar/
Tipe Media : Media Online
Pengedar tahu mengandung bahan kimia
berbahaya formalin berhasil diamankan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM ) di dua lokasi, daerah Parung,
Kabupaten Bogor, Jumat 10 Juni 2022.
Kepala BPOM Penny K Lukito
menjelaskan, operasi ini berawal dari aduan
masyarakat yang masuk ke BPOM dan ditindaklanjuti oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
BPOM. Dalam operasi ini, petugas menemukan adanya dua sarana produksi tahu yang mengandung
formalin.
“Dua calon tersangka di sini berinisial S (35) dan di sana berinisial N (48) yang berstatus pemilik
berdasarkan izin usahanya. Sesuai dengan aturan, untuk pabrik kita akan lakukan penghentian
kegiatan. Nanti akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Selain sudah mendapatkan barang bukti formalin, produksinya akan kita hentikani,” kata Penny dalam
keterangan tertulis, Sabtu 11 Juni 2022. Adapun total omzet dari dua sarana produksi tahu tersebut
mencapai lebih dari Rp 5 miliar per tahun dengan kapasitas produksi lebih dari 2,5 ton. Tahu hasil
produksi dari kedua sarana produksi tersebut diketahui banyak didistribusikan ke pasar-pasar di
wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor.
Lukito bilang, pelanggaran yang dilakukan pelaku akan dipersangkakan terkait pasal memproduksi
dan mengedarkan pangan yang mengandung bahan berbahaya, sebagaimana diatur dalam Pasal 136
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pelaku dapat dijatuhi sanksi pidana penjara
paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 10 miliar. BPOM berkomitmen untuk senantiasa
mengawal keamanan pangan dan nutrisi untuk meningkatkan kualitas hidup dan melindungi
kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan terus mengedukasi masyarakat
melalui komunikasi, informasi, dan edukasi serta melakukan operasi penindakan terhadap
penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan, seperti penambahan formalin pada tahu. “Kami juga
kembali mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku, menerapkan cara produksi yang baik, dan menggunakan bahan yang aman. Tidak hanya
mengejar keuntungan semata, namun juga memperhatikan kesehatan masyarakat,” tutupnya.

