Page 82 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 82

Judul              :  Waduh, BPOM Temukan 2 Pabrik Tahu Berformalin di Bogor!
               Nama Media         :  Detik.com
               Tanggal            :  6/11/2022
               Halaman/URL        :  https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6122002/waduh-bpom-temukan-
                                     2-pabrik-tahu-berformalin-di-bogor
               Tipe Media         :  Media Online

                                                                       Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                                       (BPOM     RI)   melakukan    operasi
                                                                       penindakan  terhadap  sarana  produksi
                                                                       pangan  olahan  yang  memproduksi  dan
                                                                       mengedarkan  tahu  mengandung  bahan
                                                                       kimia  berbahaya  Formalin.  Diketahui,
                                                                       operasi tersebut ditemukan di dua pabrik
                                                                       yang  berlokasi  di  daerah  Parung,
                                                                       Kabupaten  Bogor,  Jumat  (10/6/2022).
                                                                       Operasi  ini  dilakukan  berkoordinasi
                                                                       dengan  Kepolisian  Daerah  Jawa  Barat
               dan  Kejaksaan  Tinggi  Provinsi  Jawa  Barat.  "Hari  ini  kami  konferensi  pers  salah  satu  temuan  yang
               dikaitkan dengan penggunaan bahan berbahaya di jalur pangan, yaitu Formalin. Ini merupakan temuan
               yang  cukup  besar  dan  sangat  strategis  saya  kira.  Apalagi,  tahu  merupakan  produk  yang  rutin
               dikonsumsi," jelas Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito, dikutip dari laman resmi BPOM, Sabtu
               (11/6)  Dalam  operasi  tersebut,  ditemukan  adanya  dua  sarana  produksi  tahu  yang  mengandung
               Formalin. Total omset dari dua sarana produksi tahu tersebut mencapai lebih dari Rp 5 miliar per tahun
               dengan  kapasitas  produksi  lebih  dari  2,5  ton.  Begitu  juga  tahu  hasil  produksi  dari  kedua  sarana
               produksi tersebut diketahui banyak diedarkan ke pasar-pasar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor.
               Sebagai  informasi,  Formalin  atau  formaldehide  memang  identik  sebagai  bahan  kimia  pengawet
               makanan yang berbahaya bagi kesehatan. "Dua calon tersangka di sini S (35) dan di sana N (48) yang
               berstatus  pemilik  berdasarkan  izin  usahanya.  Untuk  pabrik  kita  akan  lakukan  penghentian  kegiatan.
               Nanti akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Kemudian untuk produksinya
               akan  kita  hentikan,  terutama  karena  kita  sudah  mendapatkan  barang  bukti  formalin,"  lanjutnya.
               Akibatnya,  pelaku  akan  dipersangkakan  terkait  pasal  memproduksi  dan  mengedarkan  pangan  yang
               mengandung bahan berbahaya, sebagaimana diatur dalam Pasal 136 Undang-Undang Nomor 18 Tahun
               2012  tentang  Pangan.  Pelaku  dapat  dijatuhi  sanksi  pidana  penjara  paling  lama  5  (lima)  tahun  atau
               denda paling banyak Rp10  miliar. Selain itu, BPOM juga berkomitmen untuk  senantiasa mengawal
               keamanan  pangan  dan  nutrisi  untuk  meningkatkan  kualitas  hidup  dan  melindungi  kesehatan
               masyarakat.  "Kami  juga  kembali  mengimbau  kepada  pelaku  usaha  agar  mematuhi  peraturan
               perundang-undangan  yang  berlaku,  menerapkan  cara  produksi  yang  baik,  dan  menggunakan  bahan
               yang  aman.  Tidak  hanya  mengejar  keuntungan  semata,  namun  juga  memperhatikan  kesehatan
               masyarakat," tutup Kepala Badan POM.
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87